Anggota Komisi VI DPR Minta Pemerintah Segera Realisasikan Holding Migas dan Energi
Alasannya, holding tersebut akan membantu meningkatkan kinerja BUMN sekaligus meningkatkan produksi energi.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Elly Rachmat Yasin meminta pemerintah segera merealisasikan pembentukan holding BUMN di sektor migas dan energi.
Alasannya, holding tersebut akan membantu meningkatkan kinerja BUMN sekaligus meningkatkan produksi energi.
"Pemerintah baru bisa membentuk holding bidang migas antara PT Pertamina (Persero) sebagai induk holding dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai anggota holding pada 2018 lalu. Namun, sampai sekarang belum ada kejelasan mengenai arah pengembangan usaha Holding BUMN sektor migas ini. apakah hanya sektor migas atau fokus ke bidang energi secara keseluruhan,” kata Elly, Jumat (7/2/2020).
Ia menilai baik Pertamina maupun PGN sama-sama memiliki rencana bisnis. Karena itu, Elly mempertanyakan penggabungan kedua perusahaan ini.
Baca: Tarif Tol Kok Sering Naik, Ini Penjelasan Sekretaris Perusahaan Jasa Marga
"Pembagian tugas antara PGN dan Pertagas (Pertamina Gas) juga belum jelas. Masih terjadi penolakan dari serikat pekerja di Pertagas," ujarnya.
Baca: Hino RN 285 Cocok untuk Taklukkan Trayek Bus AKAP Full Tol Trans Jawa
Elly meminta pemerintah tidak setengah-setengah dalam melakukan holdingisasi BUMN energi.
Ia mengusulkan agar PLN juga menjadi bagian dalam penyatuan BUMN Energi, tidak hanya Pertamina dan PGN.
"Pertamina harus turun tangan menyelesaikan masalah-masalah strategis dan taktis dalam holding migas ini. Langkah selanjutnya yang juga penting untuk segera dilakukan yaitu menarik PLN ke dalam holding BUMN energi," ujar Elly.
Menurutnya, holding tidak sekedar aksi pengambilalihan saham mayoritas minimal 51 persen.
Tetapi lebih dari itu, holding diharapkan mampu meningkatkan kapasitas usaha dan pendanaan, pengelolaan sumber daya, peningkatan nilai tambah dan efisiensi biaya dari sinergi yang dilakukan bidang migas dan energi.