PayConfirm Besutan Airome Janjikan Keamanan Transaksi Perbankan
Menurut Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Indonesia mengalami 232,45 juta serangan siber pada tahun 2018.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Airome Technologies, perusahaan pengembang solusi keamanan siber untuk perbankan digital dan sistem pengelolaan dokumen elektronik berbasis di Singapura mengumumkan kemitraan kedua di pasar Indonesia dengan iTEKO.
iTEKO nantinya akan menjadi reseller utama di pasar Indonesia dan menciptakan solusi go-to-market yang terintegrasi untuk bank serta ekosistem teknologi finansial (fintech) yang dinamis.
Sebelumnya, Airome juga sempat mengumumkan kehadirannya di pasar Indonesia lewat kerja sama dengan Oz Forensics.
Kerja sama Airome Technologies dan Oz Forensic tersebut memungkinkan klien mereka untuk mengintegrasikannya secara mudah pada layanan bank jarak jauh dan aplikasi mobile dari berbagai bank di Indonesia.
Co-Founder dan CEO Airome Technologies, Denis Kalemberg mengatakan bahwa perkembangan perekonomian Indonesia dengan adopsi digital akan membuat pertumbuhan ekonomi semakin pesat.
Baca: DPR Usul Kemenhub Ambil Alih STNK, SIM dan BPKB, Ini Kata Menteri Budi
"Kemitraan strategis kami dengan iTEKO menegaskan komitmen kami terhadap pasar Indonesia, di mana kami melihat potensi yang sangat besar," tutur Denis Kalemberg saat Coffee Chat di Caribou Coffee, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).
Menurut Google Temasek Economy 2019 report, pengguna internet seluler Indonesia meningkat lebih dari empat kali lipat sejak tahun 2015 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 49 persen.
Sebagai kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tercepat, Indonesia berada dalam jalur yang akan melewati batas USD 130 miliar pada tahun 2025.
Sementara pertumbuhan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor e-commerce dan layanan transportasi online, sektor-sektor ini mendulang manfaat dari meningkatnya pengadopsian sistem pembayaran digital.
Sebagai negara dengan jumlah pengguna internet terbesar, Indonesia juga menjadi target utama serangan siber.
Menurut Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), Indonesia mengalami 232,45 juta serangan siber pada tahun 2018.
"Meningkatnya kasus serangan siber adalah masalah yang perlu diatasi oleh negara ini secara cepat dan pasti. Dengan meningkatnya sistem pembayaran digital, kami melihat adanya peningkatan kejahatan penipuan dan transaksi online tanpa izin," terang Kalemberg.
Kerjasama dengan iTEKO diharapkan dapat mempercepat strategi go-to-market Airome Technologies membantu organisasi keuangan di Indonesia dalam menurunkan risiko transaksi tanpa izin yang dihasilkan oleh pihak ketiga, pengelabuan dan penyerangan rekayasa sosial.