Analisis Menggeliatnya Pasar Properti, Ini Strategi Ciputra Group Manfaatkan Momentum
Raditya menilai, munculnya proyek baru ini karena memang ada optimisme pengembang dan karena ada potensi pasarnya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Potensi pasar properti pada tahun ini diyakini lebih baik dibanding 2 tahun sebelumnya yakni pada 2018 dan 2019.
Andreas Raditya, General Manager Ciputra Group menganalisis, geliat itu tampak dari munculnya proyek-proyek baru yang ditawarkan pada masyarakat di Jabodetabek dan kota besar lainnya.
Contohnya, pada pameran properti yang diadakan pekan lalu di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat banyak proyek baru bermunculan.
Raditya menilai, munculnya proyek baru ini karena memang ada optimisme pengembang dan karena ada potensi pasarnya.
“Ini merupakan indikasi adanya optimisme pengembang dan pasar properti di tahun 2020 akan lebih baik dibanding tahun lalu,” katanya belum lama ini.
Data Colliers International menyebutkan, pada kuartal terakhir (IV) 2019 ada tambahan pasokan sebanyak 2.458 atau meningkat 4,8 persen secara tahunan.
Raditya mengakui, tren di sektor properti sudah waktunya kembali naik setelah mengalami tekanan di tahun-tahun sebelumnya.
Raditya menambahkan, selain itu juga ada faktor pendorongnya seperti relaksasi loan to value (LTV), pelonggaran kebijakan fiskal untuk pasar properti mewah (PPNBM), dan suku bunga acuan Bank Indonesia BI 7 - Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5 persen, adalah stimulus bagi konsumen.
Strategi Memanfaatkan momentum
Dia mengatakan, dorongan atau stimulus ini pun berdampak pada salah satu proyek Ciputra Group yang ada di Jakarta Barat yaitu kawasan perkantoran dan apartemen, Ciputra International.
Untuk itu, kata dia, manajemen Ciputra Group merespon animo masyarakat lewat sejumlah strategi dalam memanfaatkan momentum.
Satu di antara strategi itu dengan memberikan promo menarik pembelian unit apartemen di Ciputra International.
“Khusus awal tahun ini kami memberikan penawaran menarik tower San Fransisco terkait pembiayaan untuk milenial dengan menggandeng perbankan. Tower San Fransisco menawarkan tipe studio, one bedroom, two bedroom dengan harga mulai dari Rp700 jutaan,” tegas Raditya.
Tower residensial kedua ini pembangunannya sudah selesai dan unit ready stock.
“Unit ready stock ini tentunya memberikan keuntungan pada konsumen end-user maupun investor,” ucap Raditya.
Selain itu, saat ini kebutuhan hunian di Ciputra International cukup tinggi dengan adanya tower office.
“Saat ini office tower Tokopedia Care Tower sudah beroperasi dan Propan Tower dalam waktu dekat akan segera beroperasi, saat ini pembangunannya dalam tahap finishing. “Dan ini akan menjadi potensi pasar sewa yang sangat signifikan dengan adanya pekerja di tower office tersebut,” tutup Raditya.