Rumah Harga Rp 200 Juta di Daerah Penyangga Jakarta Masih Diburu
Properti dengan harga yang masih terjangkau di kalangan masyarakat menengah di daerah penyangga Jakarta dinilai masih prospektif.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Properti dengan harga yang masih terjangkau di kalangan masyarakat menengah di daerah penyangga Jakarta dinilai masih prospektif.
Rumah dengan harga-harga sekitar Rp 200 juta di daerah Parung Panjang Tangerang masih diburu oleh pembeli.
Hal ini diungkapkan oleh Okie Imanto, CEO Greenwoods Group.
Hal ini, jelasnya dibuktikan dengan dari total sekitar 100 unit rumah yang ditawarkan ditahap 2 dengan sistem Nomor Urut Pemesanan (NUP) seharga mulai dari Rp 200 jutaan tersebut ludes diserbu pembeli.
"Bahkan mengalami over permintaan sampai 4 kali lipat," kata Okie dalam keterangan persnya, Kamis (27/2/2020).
Aktivitas pemasaran proyek hunian Citaville Parung Panjang tahap 2, di Menara Topfood, Alam Sutera, Tangerang, Banten, hari ini, menuai sukses besar.
Baca: Pengamat: Omnibus Law Diyakini Bakal Menggairahkan Pasar Properti
Baca: Kalangan Millennials Berburu Rumah di Ajang Indonesia Properti Expo
Baca: Bidik Pendapatan Rp 3,1 Triliun, PP Properti akan Kembangkan Landed House Tahun Ini
“Target pemasaran kami di tahap kedua ini hanya 114 unit. Tapi, jumlah permintaan yang masuk mencapai 420 unit. Pemasaran tahap pertama, sebanyak 202 unit juga sudah sold out,” ujar Okie Imanto.
Kesuksesan tersebut, tak lepas dari keseriusan dan komitmen tinggi pengembang dalam menghadirkan proyek berkualitas dan delivery tepat waktu. “Dari sisi pemasaran, kami bekerjasama dengan Epic Property juga telah menyiapkan tools marketing cukup lengkap di Jl.Victor BSD – Tangerang Selatan, mulai dari maket unit skala 1:1, show unit, hingga marketing gallery,” imbuh Okie.
Dia mengakui, memasuki pertengahan kuartal I-2020, Greenwoods Group memang semakin gencar memasarkan proyek-proyek properti besutannya terutama brand Citaville.
Bahkan, ke depan perseroan akan menduplikasi proyek Citaville di beberapa lokasi lain, seperti Bogor, Cikarang - Bekasi, dan Semarang, Jawa Tengah.
Unit-unit rumah pada kawasan hunian Citaville ditawarkan untuk segmen menengah bawah yang dibandrol seharga Rp200 - Rp380 jutaan.
“Hal ini kami lakukan sebagai stetegi dalam menyiasati kondisi pasar properti yang secara umum masih stagnan. Hasilnya, memuaskan dimana kami pada tahun lalu masih mengalami peningakatan penjualan sebanyak 20% atau sekitar 1000 unit dari total proyek yang dikembangkan di Jabodetabek dan Bali,” ungkapnya.
Direktur Epic Property M. Gali Ade Nofrans, konsultan pemasaran proyek properti Greenwoods Group menambahkan, respon masyarakat terhadap Citaville Parung Panjang terbilang cukup tinggi.
“Berkat kerjasama yang epic antara Developer dengan para rekan agent pemasar, Citaville Parung Panjang mendapat permintaan unit sampai empat kali lipat dari total unit yang kami coba pasarkan di tahap kedua ini,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Citaville Antonius Congles menjelaskan, Citaville Parung Panjang memiliki lokasi strategis di Jl. Raya Sudamanik, Parung Panjang. Kawasan hunian yang dikembangkan di atas area seluas 7,7 hektare tersebut merangkum 674 unit rumah dan 12 unit ruko.
Menawarkan tiga pilihan hunian, yaitu tipe Alberta satu kamar tidur satu lantai seluas 23/60 meter persegi (m2) dengan harga mulai dari Rp200 jutaan, tipe Belfast dua kamar tidur satu lantai (30/60 m2) Rp280 juta-an, dan tipe Calgary dua kamar tidur dua lantai (48/60 m2) Rp380 jutaan.
Proyek ini diperkirakan bakal menelan investasi sebesar Rp200 miliar. Seluruh pengembangan Citaville Parung Panjang diproyeksikan akan selesai dalam tiga tahun ke depan dan bisa mulai diserahterima secara bertahap mulai pertengahan tahun 2021.
Citaville Parung Panjang mengusung konsep bangunan modern kontemporer dengan mengedepankan desain simple, unik, kekinian, serta memaksimalkan fungsi setiap ruangan. Dengan kata lain, meski harga yang ditawarkan cukup terjangkau namun setiap pembeli dipastikan akan dapat merasakan seluruh fungsi hunian secara utuh.