Hunian TOD di Selatan Jakarta Banjir Peminat, 60 Persen Unit Apartemen Anwa Terjual
Apartemen ini dibangun di atas lahan 2,1 hektar berlokasi kurang dari 600 meter dari Stasiun Jurang Mangu dan pintu tol JORR Cikunir-Serpong
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hunian high rise seperti apartemen dengan konsep transit oriented development (TOD) terbukti menjadi senjata ampuh pengembang untuk menggaet minat konsumen.
Terbukti, hunian TOD yang berdekatan dengan infrastruktur transportasi publik seperti gerbang tol dan stasiun kereta api, laris terjual.
Seperti dialami Sari Kresna Group, pemain baru di bisnis properti high rise. Perusahaan yang selama ini dikenal bermain di bisnis pestisida dan perkebunan kelapa sawit ini menikmati berkah konsep TOD dari proyek apartemen pertamanya, Anwa Apartment @Bintaro.
Memasarkan 830 unit apartemen sejak 2017, hunian di tower pertama, hingga akhir Februari 2020 sudah terjual 60 persen.
"Unit yang dijual di tower pertama sebanyak 830 unit terdiri dari tipe studio, tipe 1 kamar tidur, 2 kamar tidur dan 3 kamar tidur, sudah terjual 60 persen," ujar Andreas Budianto, owner PT Hocky Anwa Lestari, pengembang Apartemen Anwa.
Baca: BNPB Minta Warga Waspadai Berita Hoaks Seputar Virus Corona
Harga jual untuk pembelian tunai unit apartemen ini adalah Rp 15,7 juta + PPN per meter persegi dengan luasan semi gross. Tipe studio ditawarkan mulai dari luasan 25 m2, 28 m2, hingga 31 m2.
Baca: Pakar Virus Eijkman: Kemampuan Deteksi Virus Corona di Indonesia Tidak Merata
Proyek apartemen Anwa Apartment @Bintaro berlokasi di Jl Cendrawasih, Kampung Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan.
Apartemen ini dibangun di atas lahan 2,1 hektar berlokasi kurang dari 600 meter dari Stasiun Jurang Mangu dan pintu tol JORR Cikunir-Serpong serta sekitar 1,5 kilometer dari Mal Bintaro Exchange.
Sumedi Djoko Saptono, CEO Sari Kresna mengatakan, kunci untuk meyakinkan konsumen dalam membeli apartemen baru adalah akses dekat dengan transportasi kereta, jalan tol, pusat perbelanjaan dan fasilitas publik lainnya.
Dia menjelaskan, proyek apartemen ini semula akan dirancang menjadi apartemen premium. Tapi karena permintaan pasar terhadap produk properti high rise sedang lesu di Jakarta, pihaknya memutuskan untuk men-down grade konsepnya.
"Tapi rancangan asli apartemen ini masih tetap seperti semula. Misalnya, fasilitas seperti balkon kita benar-benar sediakan, bukan sekadar tempat untuk kompresor AC," kata dia.
Dijadwalkan, tower 1 akan topping off di bulan Agustus atau September 2020. "Satu bulan sebelum topping off dilakukan finishing arsitektur dan mekanikal elektrikal dan di akhir 2021 semuanya sudah selesai dan siap diserahkan," bebernya.
Jadwal serah terima unit ke konsumen dijanjikan akan dilakukan bertahap. "Konsumen akan kita beri tahu jadwal serah terima ini," kata dia.
Andreas mengatakan, dukungan finansial yang kuat dari induk perusahaan akan membuat proyek ini bisa dikerjakan dan diserahkan ke konsumen tepat waktu.