Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD Tantang Para Penolak Omnibus Law: Baca Dulu Baru Berdebat. . .

"Kalau sudah disertai dengan kecurigaan yang berlebihan sebelum membaca. Baca dulu, baru berdebat," kata Mahfud MD

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mahfud MD Tantang Para Penolak Omnibus Law: Baca Dulu Baru Berdebat. . .
KOMPAS.com/Dian Erika
Menko Polhukam Mahfud MD 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengajak masyarakat untuk tidak menaruh kecurigaan berlebihan terhadap RUU Omnibus Law Cipta Kerja.

Dia menantangpara pengkritiknya untuk membaca lebih dulu draft RUU Omnibus Law Cipta Kerja sebelum kemudian berdebat.

"Kalau sudah disertai dengan kecurigaan yang berlebihan sebelum membaca, itu yang mungkin tidak bagus. Baca dulu, baru berdebat," kata Mahfud MD di Hotel Sari Pasific, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020). 

Menko Polhukam Mahfud MD saat menyambangi Badan Keamanan Laut (Bakamla) di Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Menko Polhukam Mahfud MD 

Menurut Mahfud, masih ada waktu untuk mendiskusikan draft RUU Omnibus Law Cipta Kerja. Meski dianggap buruk, menurutnya masih ada jalan untuk mengubah draft RUU tersebut.

"Orang berpikir, mari diskusi, saya setuju saja dengan orang yang mengatakan itu UU omnibus law itu jelek, ya enggak papa, maka diperbaiki, mumpung ini masih dibahas," tutur Mahfud.

 

Seperti diketahui, RUU Omnibus Law Cipta Kerja mendapat penolakan dari sejumlah pihak.

Berita Rekomendasi

Sejumlah mahasiswa dan elemen masyarakat sipil di Yogyakarta bahkan menggelar aksi bertajuk " Gejayan Memanggil Lagi" untuk menolak omnibus law RUU Cipta Kerja.

Kritikan SBY

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Jawa Barat, Kamis (5/3/2020) malam. 

Wakil Ketua Umum Syarief Hasan mengatakan, pertemuan tersebut merupakan silahturahmi antar pimpinan partai politik dan turut memaparkan Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja. 

"Kan Cipta Kerja banyak penolakan, jadi harus ada penjelasan resmi dan komprehensif kepada fraksi Partai Demokrat," tutur Syarief di komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (6/3/2020). 

 

Hasil pertemuan tersebut, kata Syarief, SBY menginginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ataupun menterinya menjelaskan secara utuh RUU Cipta Kerja kepada masyarakat. 

"Jadi secara gamblang dijelaskan agar semua pihak bisa mengerti. Kalau rakyat mengerti dan memang betul berpihak kepada rakyat, tentu Demokrat akan mendukung," ujar Syarief. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas