Wabah Corona Merebak, Pertamina: Layanan Pesan Antar Elpiji Mulai Diminati Masyarakat
Dewi Sri Utami mengatakan hingga 18 Maret terjadi peningkatan hingga 64 persen dibandingkan pemesanan di Februari 2020.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyampaikan permintaan layanan pesan antar Elpiji non subsidi melalui call center 135 mengalami kenaikan di wilayah Marketing Operation Region III meliputi Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Hal itu berkenaan dengan kondisi pencegahan wabah virus corona atau covid-19 yang membuat aktivitas masyarakat terbatas.
Unit Manager Communication & CSR MOR III Dewi Sri Utami mengatakan hingga 18 Maret terjadi peningkatan hingga 64 persen dibandingkan pemesanan di Februari 2020.
Yakni dari 159 pemesanan, menjadi 261 pemesanan.
“Layanan call center 135 adalah layanan pesan antar produk Pertamina, salah satunya LPG non subsidi, sehingga konsumen dapat memenuhi kebutuhan Elpijinya tanpa perlu keluar rumah,” kata Dewi, Jumat (20/3/2020).
Konsumen cukup menyebutkan produk yang diminati serta alamat antar, kemudian produk akan diantar dari pangkalan atau agen Elpiji terdekat, dengan harga Rp 70 ribu untuk Bright Gas 5,5 Kg dan Rp 145 ribu untuk Bright Gas 12 Kg dengan biaya pengantaran Rp 15 ribu per tabung.
Dia menambahkan, petugas pengantar Elpiji juga dibekali dengan alat pelindung diri dan kebersihan seperti masker dan sarung tangan, untuk menjaga dari risiko penyebaran virus Corona Covid-19.
“Untuk masyarakat yang membatasi aktivitas keluar rumah, kami siap memenuhi kebutuhan energi dengan hadir hingga ke rumah konsumen kami melalui program layanan antar Call Center 135,” kata Dewi lagi.
Permintaan Elpiji baik subsidi maupun non subsidi di wilayah MOR III periode Januari 2020 hingga minggu ke -2 Maret masih relatif stabil.
Pembelian Elpiji non subsidi bagi sektor ritel yang terdiri dari Elpiji Bright Gas 5,5 kilogram (Kg) dan 12 Kg, serta Elpiji tabung biru 12 Kg naik rata-rata 3 persen dibandingkan konsumsi periode yang sama tahun 2019, atau total sekitar 41 ribu metric ton (MT) .
Sementara itu, kebutuhan Elpiji subsidi 3 Kg untuk wilayah MOR III pada periode yang sama, cukup stabil, atau sama seperti tahun 2019 sekitar 410 ribu MT.
Dewi menambahkan, pihaknya akan terus memantau sekaligus memastikan kecukupan pasokan Elpiji untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.