Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Hari Ini Melemah ke Angka Rp 16.320 per Dolar Amerika Serikat, Berikut Kurs di 5 Bank Besar

nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat atau kurs hari ini melemah, berikut harga jual dan beli di BRI, Mandiri, BCA, CIMB Niaga, BNI dan BI

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Rupiah Hari Ini Melemah ke Angka Rp 16.320 per Dolar Amerika Serikat, Berikut Kurs di 5 Bank Besar
Tribunnews/JEPRIMA
Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar rupiah terus tertekan sejak beberapa pekan terakhir, terutama setelah merebaknya wabah virus covid-19. Rupiah, kini selalu berada di atas Rp 15 ribu per dolar AS. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang siang nilai tukar rupiah hari ini terhadap dolar Amerika Serikat kembali melemah.

Mengutip data Bloomberg, Senin (30/3/2020) pukul 10.31 WIB, rupiah berada di level Rp 16.320 per dolar Amerika Serikat.

Hal ini menandakan rupiah melemah 150 poin dibanding penutupan Jumat (27/3/2020) lalu pada Rp 16.170 per dolar AS.

Pegawai menghitung uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar rupiah terus tertekan sejak beberapa pekan terakhir, terutama setelah merebaknya wabah virus covid-19. Rupiah, kini selalu berada di atas Rp 15 ribu per dolar AS. Tribunnews/Jeprima
Pegawai menghitung uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar rupiah terus tertekan sejak beberapa pekan terakhir, terutama setelah merebaknya wabah virus covid-19. Rupiah, kini selalu berada di atas Rp 15 ribu per dolar AS. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Melansir Kompas.com, Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan ini terjadi akibat investor yang kembali khawatir dengan kondisi perekonomian seiring kebijakan lockdown yang dilakukan berbagai negara untuk mengurangi penyebaran pandemi Covid-19.

Sebelumnya telah diprediksi International Monetary Fund (IMF), pandemi virus corona yang terjadi dapat menyebabkan krisis ekonomi dan keuangan global.

Baca: Masih Dibayangi Corona, Analis: Rupiah Diprediksi Bergerak di Rentang 16.100-16.300

Baca: Dibayangi Corona, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.273 di Awal Pekan

"Pasar aset berisiko termasuk rupiah, mungkin akan tertekan hari ini karena pasar kembali mengkhawatirkan penyebaran wabah corona yang sudah memberikan dampak negatif ke perekonomian," kata Ariston.

Lockdown yang saat ini menjadi kebijakan beberapa negara merupakan usaha terakhir untuk menekan penyebaran virus corona.

Berita Rekomendasi

Adanya lockdown membuat aktivitas ekonomi secara otomatis akan berkurang.

Hal itu dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara.

"Data-data ekonomi yang dirilis pekan lalu di negara yang terkena wabah seperti AS, Eropa dan Inggris, menunjukkan pelemahan yang cukup dalam," ujar Ariston.

Ariston mencontohkan, data aktivitas manufaktur dan sektor jasa Amerika Serikat mengalami penurunan yang signifikan.

Bahkan data tenaga kerja AS menunjukkan, jumlah orang menganggur bertambah banyak.

Ditandatanganinya UU stimulus ekonomu AS sebesar 2 triliun dollar AS dinilai Ariston akan mampu menahan pelemahan dan menjadi kabar baik.

Ariston berharap, gelontoran dana ini mampu meredam dampak negatif wabah Covid-19 pada perekonomian AS.

Baca: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Syok Barang-barangnya Hilang, Jaket hingga Tas Ratusan Juta Rupiah

Baca: Analis: Pekan Depan, Rupiah Berpotensi Menguat di Rentang Rp 15.850-Rp 16.150 per Dolar AS

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas