Teknologi Machine Learning Skorku Bantu Percepat Persetujuan Kredit
Skorku merupakan sistem skor tiga digit, mulai dari 470 hingga 710 yang merangkum semua informasi termasuk laporan kredit, menjadi skor tunggal.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Biro kredit swasta PT Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ) memperkenalkan Skorku ke pasar keuangan Indonesia, yang dikembangkan menggunakan data industri kredit (data biro kredit) dan algoritma yang dihasilkan oleh teknologi machine learning terkini.
Untuk mengembangkan Skor modelnya, KBIJ yang telah mengantongi izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menggandeng partner OneConnect Financial Technology Co., Ltd., sebuah perusahaan layanan teknologi untuk institusi keuangan.
Skorku merupakan sistem skor tiga digit, mulai dari 470 hingga 710 yang merangkum semua informasi termasuk laporan kredit, menjadi skor tunggal.
Informasi mengenai demografi debitur, jangka waktu kredit, pola pembayaran dan jenis kredit digunakan untuk mengukur potensi risiko kredit dan memprediksi kemungkinan gagal bayar.
Skorku dikembangkan untuk menginformasikan profil risiko kepada lembaga pembiayaan dalam menilai permohonan kredit baru (dengan atau tanpa riwayat kredit) dan menambah informasi yang lebih akurat untuk keputusan pemberian kredit.
Hal tersebut memungkinkan lembaga pembiayaan untuk menilai dengan cepat kualitas pemohon kredit dan membuat keputusan yang konsisten.
Dibandingkan dengan cara penilaian internal yang sudah ada, Skorku berpotensi meningkatkan tingkat persetujuan sebesar 20 hingga 60 persen dan dapat mengurangi bad rate sebesar 10 hingga 40 persen terhadap tingkat persetujuan yang diberikan.
Hal demikian sekaligus dapat mengurangi biaya secara signifikan akibat berkurangnya kredit macet.
Direktur Utama PT OneConnect Financial Technology Indonesia Hendra Tan mengatakan, Skorku merupakan produk pertama yang dikembangkan OneConnect dan KBIJ. "Kami bangga menjadi bagian dibalik terciptanya Skorku," ujarnya dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Rabu, 1 April 2020.
Dia mengatakan, OneConnect sudah melayani lebih dari 3.700 pelanggan, termasuk bank-bank besar di China.
"Lending Platform kami sudah mencapai ratusan juta konsumen dan memfasilitasi lebih dari 4,2 juta penilaian risiko kredit setiap harinya," ujarnya.
Pihaknya menggunakan algoritma machine learning yang mengolah keseluruhan data dan mengubahnya menjadi skor kredit, sehingga menghasilkan penilaian kualitas peminjam dengan cepat dan akurat.
Andreas Budianto, Direktur Operasional PT. Dana Kini Indonesia, anak usaha Kawan Lama Group, mengatakan, pihaknya menyambut baik produk scoring yang dapat menunjang keputusan kredit dalam waktu yang sangat singkat seperti Skorku.
Dengan menggunakan SKORKU melalui B2B berbasis API (Application Program Interface), lembaga pembiayaan dapat mempersingkat proses persetujuan kredit yang awalnya memakan waktu beberapa hari menjadi hanya beberapa menit saja.
Dinno Indiano, Presiden Direktur KBIJ menyatakan, biro kredit swasta merupakan bagian dari infrastruktur industri perbankan dan keuangan yang modern.
"Kami bangga telah menjadi bagian dari tonggak penting dalam meningkatkan industri perbankan dan keuangan di Indonesia, sehingga dapat sejajar dengan industri keuangan di dunia,” kata Dinno.