Kemenparekraf: Masyarakat Respons Positif Anjuran Pakai Masker Kain
Ari Juliano Gema menilai masyarakat di berbagai wilayah di tanah air merespons positif anjuran memakai masker kain
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Covid-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ari Juliano Gema menilai masyarakat di berbagai wilayah di tanah air merespons positif anjuran memakai masker kain.
Hal ini menyusul banyaknya masyarakat yang menggunakan masker medis sehingga menimbulkan kelangkaan di pasar.
“Respons tersebut terlihat dari banyaknya masyarakat yang mengunggah foto menggunakan masker kain di laman sosial media mereka,” kata Ari, Senin (6/4/2020).
Sementara Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Josua Puji Mulia Simanjuntak memandang penggunaan masker kain dianggap cukup memadai bagi mereka yang sehat.
Maka dengan semakin banyaknya masyarakat menggunakan masker kain, ketersediaan masker medis akan cenderung mudah didapatkan oleh mereka yang lebih membutuhkan termasuk tenaga medis, pasien ODP, PDP, dan positif Covid-19.
“Masker yang terbuat dari kain ini telah diteliti cukup untuk meminimalisasi kontak langsung dengan debu, virus, dan droplets di luar rumah jika memang tidak dapat melakukan Work From Home dan harus berinteraksi dengan banyak orang,” katanya.
Josua juga mengatakan, pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini mendorong semua orang memakai masker saat keluar rumah.
Hal tersebut lantaran efek positif memakai masker dalam mencegah penyebaran virus Corona.
“Masyarakat terus diimbau, untuk tetap jaga kesehatan dengan menggunakan masker. Kami tentu melihat keadaan penggunaan masker, baik buatan sendiri maupun masker kain, di tingkat masyarakat dapat membantu mencegah penyebaran COVID-19” ujarnya.
Sebelumnya, Kemenparekraf mengajak para pelaku ekonomi kreatif khususnya desainer lokal untuk berpartisipasi dalam Gerakan Masker Kain.
Gerakan ini bertekad memproduksi 100 ribu masker kain yang akan dibagikan kepada masyarakat untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia.