Penumpang Pesawat di 15 Bandara Ini Turun 8,11 Persen Selama Januari-Maret
Pada Januari-Maret 2020, AP I mencatat trafik penumpang di 15 bandara yang dikelola sebanyak 17,78 juta penumpang.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arus penumpang pesawat di 15 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura (AP) I menunjukkan tren penurunan sejak Januari hingga Maret 2020.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan penurunan penumpang yang terjadi sejak Januari hingga Maret 2020 sebesar 8,11 persen dibanding tahun 2019.
"Penurunan ini tentunya disebabkan oleh adanya wabah Covid-19 di Indonesia, yang mulai teridentifikasi pada awal Maret," kata Faik, Selasa (7/4/2020).
Pada Januari-Maret 2020, AP I mencatat trafik penumpang di 15 bandara yang dikelola sebanyak 17,78 juta penumpang.
"Sementara pada tahun dengan periode yang sama 2019, AP I mencatat sebanyak 19,3 juta penumpang," ujar Faik.
Baca: Pendapatan Negara Anjlok Selama Pandemi Corona, PNS Terancam Tidak Terima THR
Faik juga menjelaskan, trafik pesawat mengalami penurunan sebesar 4,86 persen menjadi 175.143 pergerakan pesawat pada kuartal I 2020, dari 184.085 pergerakan pada 2019.
Baca: Pesan Mulyono, Pengemudi Ojol yang Ditipu Penumpang, Jangan Diapa-apakan, Jangan Dihakimi. . .
"Trafik kargo juga ikut turun sebesar 16,98 persen dari sekitar 145 juta kilogram, menjadi 121 juta kilogram," kata Faik.
Kemudian untuk trafik penumpang, Faik mengatakan adanya penurunan untuk penumpang internasional yang mencapai 20,12 persen yaitu dari 4,2 juta penumpang menjadi 3,2 penumpang.
Baca: Kisah Heroik J, Meninggal Tertimbun Longsor demi Selamatkan Ibunya yang Lumpuh
"Sedangkan untuk penumpang domestik, mengalami penurunan sebesar 5,32 persen dari semua 14,25 juta menjadi 13,49 juta pada Januari hingga Maret 2020," kata Faik.
Faik menilai adanya penurunan trafik penumpang pada Maret 2020, karena adanya kebijakan physical distancing.
"Begitu juga dengan imbauan pemerintah untuk tidak melakukan perjalanan, untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Faik.