Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Peternak Ayam Makin Sengsara Oleh PSBB

Kondisi ini sangat memukul perekonomian peternak. Kondisi ini makin parah dengan adanya pandemi covid -19.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Peternak Ayam Makin Sengsara Oleh PSBB
KOMPAS IMAGES
Peternak mengecek pakan ternak ayam broiler di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena pandemi virus corona dipastikan semakin membuat peternak ayam di Jawa Barat semakin terpuruk.

Akibat PSBB menyebabkan terbatasnya aktivitas masyaraka sehingga mempengaruhi aktivitas jual beli termasuk pembelian harga ayam.

Namun kondisi kali ini membuat terpuruk para peternak ayam di Jawa Barat karena harga ayam ditingkat peternak terjun bebas. Harga jual hanya di level Rp 7000- Rp 8000 perkilogram.

Baca: Bahas Corona, Refly Harun Kritik PSBB DKI yang Baru Berlaku 10 April 2020: Yang Mati Sudah Banyak

Baca: UPDATE Corona (Covid-19) di Indonesia 8 April 2020: Ada Lonjakan Kasus Baru di Sumut

Baca: Viral, Seorang Paramedis di Mojokerto Salat Masih Kenakan APD di Ruang Isolasi Corona

Nur peternak broiler asal Sukabumi mengatakan, sejak jumat lalu (3/4/2020) harga ayam anjlok ke harga Rp 7.000 per kilogram dikandang.

Harga tersebut dinilainya sangat memberatkan padahal harga pokok produksi saja mencapai Rp 19000 per kilogram.

"Harga ayam saat ini tidak menutup biaya produksi, peternak sangat dirugikan," katanya melalui telepon, Rabu (8/4/2020).

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan, harga ditingkat peternak jauh berbanding terbalik dengan harga jual di pasaran. Dari pantauan harga daging ayam dipasaran masih berkisar diharga Rp 30.000 – Rp 36.000 per kilogram. Perbedaan harga yang sangat jauh ini membuat pihaknya dan peternak lain terpukul.

"Kami menelan kerugian kurang lebih 10.000 rupiah per kilogram. Jika kondisi ini terus berlanjut dan tidak ada solusi dari pemerintah semua usaha peternak tutup.

Karena sejak agustus 2018 lalu sampai sebelum adanya Corona usaha peternakan kami selalu merugi dikarenakan harga ayam hidup yang selalu jauh dibawah harga acuan pemerintah” katanya.

Asrul peternak asal Banten mengatakan, kondisi serupa juga terjadi di wilayahnya. Harga ayam di tingkat peternak Rp 8.000 per kilogramnya.

Padahal peternak sebelumnya juga mengalami kerugian karena sepanjang akhir 2018 sampai dengan sebelum Corona, harga ayam selalu jauh di bawah harga acuan pembelian pemerintah Permendag No 7 tahun 2020 dimana harga pembelian ayam hidup dipeternak minimal Rp19.000 perkilogram.

Menurutnya, tidak berjalannya penegakan Peraturan Menteri Perdagangan nomor 7 tahun 2020 tentang harga pembelian ayam hidup minimal Rp 19.000 perkilogram mengindikasikan pemerintah tidak hadir untuk menyelesaikan permasalahan perunggasan dua tahun terakhir terutama saat menghadapi Corona.

Pihaknya juga belum melihat adanya terobosan solusi dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi peternak selama dua tahun terakhir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas