Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) akan meninjau kembali rencana investasi proyek-proyek ketenagalistrikan menyesuaikan pertumbuhan beban kondisi terkini.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini saat rapat panja BUMN sektor energi dengan Komisi VI melalui media virtual, Kamis (16/4/2020).

“Dampak Covid-19 ke sektor penyedia listrik (power utility) dari sisi kWh jual. Permintaan konsumsi jauh listrik lebih rendah karena adanya pembatasan kegiatan perkantoran bisnis, industri komersial, dan manufaktur,” kata Zulkifli.

Dia mengatakan, konsumsi listrik di Jawa-Bali, Kalimantan, Sumatera hingga Sulawesi turun cukup dalam.

Baca: Gara-gara Pasien Berbohong, 76 Staf Medis RSUD Purwodadi Harus Jalani Rapid Test

“Hal itu bisa kita lihat energi sistem di Jawa-Bali pada laporan minggu terakhir jelang April 2020 demandnya sudah -9,55 persen sedangkan di Kalimantan Barat demandnya juga turun -3,97 persen,” terangnya.

Baca: Bahan Alami Curcumin Berkhasiat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Tapi Bukan Obat untuk Covid-19

Karena itu, PLN akan menggunakan skala prioritas sekaligus memperhatikan urgensinya dalam hal pembangunan infrastruktur ketenaga listrikan seperti pembangkit, transmisi, dan gardu induk.

Zulkifli menambahkan proyek prioritas tinggi didorong agar tetap berjalan dengan penyediaan anggaran sesuai kebutuhan sehingga dapat tetap selesai pada 2020.

Baca: Ini Dia Empat Pilihan Aplikasi Meeting Online Gratisan Tanpa Perlu Registrasi, Mau?

“Proyek yang secara prioritas masih dapat ditunda penyelesaiannya maka dilakukan penundaan dengan mitigasi yang baik supaya tidak berdampak signifikan terhadap sistem kelistrikan,” ucapnya.

PLN, terang Zulkifli, akan menjamin keandalan sistem kelistrikan dari Sabang sampai Marauke sehingga menjadi bagian dari kemajuan tanah air dan masyarakat.