Minyak Mentah Brent untuk Pengiriman Juli Naik Lebih Dari 25 Dolar AS Per Barel
Harga minyak mentah Brent berjangka untuk Juli mendatang, naik 0,93 persen hingga mencapai 25,04 dolar AS per barel
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Saat pandemi virus corona (Covid-19) terus menghantam pasar global, harga minyak pun telah mengalami penurunan secara drastis.
Pada 23 April lalu, minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI) dilaporkan mengalami kenaikan moderat, masing-masing mencapai 22,25 dolar Amerika Serikat (AS) dan 15,7 dolar AS per barel.
Baca: Menperin Yakin Ekonomi Indonesia Menguat Lebih Cepat Setelah Pandemi Virus Corona Usai
Menurut market data, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli pun naik menjadi lebih dari 25 dolar AS per barel.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (27/4/2020), harga minyak mentah Brent berjangka untuk Juli mendatang, naik 0,93 persen hingga mencapai 25,04 dolar AS per barel.
Ini terjadi pada hari Senin, pukul 02.54 waktu Moskwa.
Sementara harga minyak mentah Brent berjangka untuk pengiriman Juni adalah 21,64 dolar AS per barel.
Sedangkan harga minyak mentah WTI berjangka untuk Juni turun 1,42 persen pada Senin ini, menjadi 16,7 dolar AS per barel.
Perlu diketahui, pada awal bulan ini, harga WTI berjangka masuk ke wilayah negatif untuk kali pertama dalam sejarah.
Hal ini dipicu efek pandemi corona yang melemahkan permintaan terhadap produk minyak.
Kemudian pada 22 April lalu, harga minyak mentah Brent kontrak berjangka untuk pengiriman pada Juni mendatang, merosot hingga 26,95 persen menjadi 18,68 dolar AS per barel.
Baca: LPDB-KUMKM Tak Ubah Target Penyaluran Meski sedang Ada Pandemi Virus Corona
Ini merupakan harga terendah sejak Desember 2001 silam.
Menanggapi krisis pasar minyak yang disebabkan oleh pandemi ini, produsen minyak OPEC+ pun telah mencapai kesepakatan baru pada 12 April lalu untuk secara kolektif mengurangi produksi minyak sebesar 9,7 juta barel per hari selama dua bulan, ini dimulai pada 1 Mei 2020.