Sandiaga Sebut 67 Persen Ekonomi Keluarga Semakin Buruk Akibat Corona
Sandi mengungkapkan, 67 persen masyarakat merasa perekonomian dalam keluarganya semakin hari semakin memburuk.
Editor: Sanusi
![Sandiaga Sebut 67 Persen Ekonomi Keluarga Semakin Buruk Akibat Corona](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sandiaga-uno-berikan-pemaparan-opposition-leaders-economic-forum_20200313_204950.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei yang dilakukan Sandiaga Uno dan timnya menyebutkan, kondisi ekonomi keluarga di Indonesia menjadi semakin buruk akibat pandemi corona atau Covid-19.
Sandi mengungkapkan, 67 persen masyarakat merasa perekonomian dalam keluarga dan UMKM semakin hari semakin memburuk.
"Kita lihat semakin kesini semakin berat beban masyarakat. Kita lihat pada 20 sampai 25 Maret 2020 jumlah persentasenya sekira 38 persen," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Senin (27/4/2020).
Baca: Cerita Sering Bela Jokowi, Babe Haikal Akui Dapat Tuduhan: Saya Dikatakan Lo Udah Cair Ya Duitnya?
Baca: Bersyukur Enggak Keriput di Usia Kepala Empat, Iis Dahlia Beberkan Rahasianya
Oleh sebab itu, lanjut dia, ada lima prinsip yang bisa dilakukan UMKM dalam menghadapi situasi pandemi.
"Pertama, cash is king atau uang tunai adalah raja. Dalam ekonomi yang keadaanya seperti sekarang kita harus amankan likuiditas kita dan pastikan kita mampu untuk bertahan sebagai usaha UMKM," ujar Sandiaga.
Kedua, lanjut dia, adapt to the new normal atau beradaptasi dengan kondisi normal yang baru.
Sandiaga berpendapat dengan keadaan ekonomi yang saat ini penuh ketidakpastian, UMKM harus mampu beradaptasi dan melihat celah hal apa saja yang bisa dilakukan.
"Misalnya di keadaan seperti ini, bisa mencoba usaha susu jahe atau mencoba membuat penjadwalan ulang biaya yang tidak terlalu penting. Selain itu, kita juga harus mutakhirkan rencana keuangan kita saat ini dan tiga bulan ke depan," katanya.
Ketiga, survive through ecosystem atau bertahan hidup melalui ekosistem, kemudian invest in this time atau berinvestasi, dan terakhir, be calm in the storm atau tetap tenang.
"Walaupun kita harus waspada dan khawatir tapi kita juga harus pastikan bisa tetap tenang dalam keadaan krisis seperti ini. Kita harus yakin badai ini bisa kita hadapi dengan ridho Allah, tetap semangat dan dekatkan diri dengan Allah," ucap Sandiaga.
OK OCE
Sementara, ia bercerita, meluncurkan program bersama OK OCE saat awal munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia ini.
"Saya luncurkan program bersama OK OCE Peduli. Kita tawarkan bagi keluarga terdampak Covid-19 dan tulang punggung keluarganya jadi PDP (pasien dalam pengawasan), awalnya 50 sampai 70 orang yang daftar," kata Sandi.
Kemudian, Sandi meluncurkan program beasiswa pekan lalu yang jumlah pendaftarnya jauh lebih banyak dari sebelumnya yakni 75 ribu orang.
"Meluasnya virus corona ini juga mempengaruhi produktivitas dari keuangan perusahaan dan keluarga, 1,2 juta pekerja kita sudah dirumahkan dan terancam PHK. Lalu, total 25 persen populasi tidak sanggup lagi memenuhi kebutuhan pokok tanpa pinjaman," pungkasnya.