Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

McDonald’s Sarinah Thamrin: Sempat Jadi Tony Jack’s Kini Ditutup Akibat Renovasi

Perjalanan restoran waralaba fast food dunia McDonald’s secara historikal di Indonesia dimulai era 1990-an.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in McDonald’s Sarinah Thamrin: Sempat Jadi Tony Jack’s Kini Ditutup Akibat Renovasi
Twitter/@duwiry
McDonalds Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Restoran cepat saji McDonald's memutuskan menutup gerai pertamanya di Indonesia. Gerai tersebut terletak di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

Adapun penutupan gerai bersejarah McDonald's itu akan efektif pada Minggu, 10 Mei 2020, pukul 22.05 WIB.

Perjalanan restoran waralaba fast food dunia McDonald’s secara historikal di Indonesia dimulai era 1990-an.

Pemegang hak waralaba McDonlad’s di Indonesia pada awalnya PT Bina Nusa Rama milik pengusaha Bambang Nuryatno Rachmadi, ia sampai rela melepas jabatan Presiden Direktur Panin Bank demi McD.

Pada 3 Juni 2009, hak waralaba McDonald’s berganti setelah sahamnya dibeli oleh PT Rekso Nasional Food, anak perusahaan dari induk Sinar Sosro.

Masih di tahun yang sama Oktober 2009, McDonald’s sempat berubah nama menjadi Tony Jack’s Indonesia tetapi tidak seluruh gerai.

Berita Rekomendasi

Pengusaha Bambang Rachmadi mengubah 13 gerai McDonald’s termasuk di gerai pertamanya di Sarinah Thamrin, namun hanya seumur jagung Tony Jack’s gulung tikar hingga diambil alih lagi oleh McDonald’s.

Setelah 30 tahun perjalanan, manajemen McDonald’s Indonesia mengumumkan akan menutup gerai ikoniknya di di Sarinah.

McDonald’s Indonesia terpaksa harus menutup restoran pertamanya di Indonesia tersebut.

Hal ini dilakukan atas permintaan manjemen gedung plat merah Sarinah melalui surat resmi yang diterima oleh manajemen McDonald’s Indonesia pada Jumat, 1 Mei 2020.

Direktur Marketing Communications, Digital dan CBI McDonald’s Indonesia Michael Hartono mengucapkan terimakasih kepada seluruh konsumen McDonald’s di flagship store Sarinah Thamrin yang memiliki banyak kenangan.

“Manajemen gedung Sarinah akan melakukan renovasi danakan melakukan perubahan strategi bisnis pada bangunan milik pemerintah tersebut. Secara resmi McDonald’s akan menutup restoran di Sarinah Thamrin tersebut secara permanen pada Minggu, 10 Mei 2020 pukul 22.05 WIB,” kata Michael, Jumat (8/5/2020).

“McDonald’s Sarinah Thamrin adalah kenangan indah yang telah menciptakan jutaan momen berharga dan tak terlupakan. Banyak konsumen kami yang memiliki pengalaman pertama bersama McDonald’s di Sarinah Thamrin dan sekarang mewariskan pengalaman itu kepada anak-anak mereka dengan tetap menjadi pelanggan setia McDonald’s Sarinah Thamrin,” sambungnya.

Sebagai alternatif, konsumen dapat mengunjungi restoran-restoran terdekat dengan Sarinah Thamrin seperti McDonald’s Hayam Wuruk, McDonald’s Raden Saleh, McDonald’s Cideng danMcDonald’s Central Plaza.

Sebelumnya, Sebelumnya PT Sarinah yang merupakan pusat perbelanjaan pelat merah diarahkan untuk menjadi ruang pameran atau etalase produk UMKM lokal sehingga diperlukan sinergi yang lebih kuat mendorong dan mewujudkannya.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa pembahasan dengan Menteri BUMN terfokus salah satunya terkait strategi menjadikan Sarinah nantinya menjadi ruang pameran bagi semua produk lokal Indonesia atau brand lokal.

Pihaknya menyatakan saat ini memiliki prioritas khusus untuk mempromosikan produk-produk UMKM.

Sarinah, kata Teten, akan dijadikan sebuah center produk-produk UMKM.

“Pertemuan ini membahas tentang sinergi program BUMN dengan kementerian kami terutama menyangkut soal pengelolaan Sarinah. Nantinya Sarinah sesuai dengan arahan Pak Presiden menjadi semacam showroom untuk produk UMKM,” kata Teten setelah pertemuan.

Ia mengatakan pembahasan dengan Menteri BUMN terfokus salah satunya terkait strategi menjadikan Sarinah nantinya menjadi ruang pameran bagi semua produk lokal Indonesia atau brand lokal.

“Untuk Sarinah nantinya kalau ada tamu negara atau turis kalau ingin mencari produk Indonesia di situ. Sejarah konsep bisnis Sarinah harus berubah, di situ ada Grand Indonesia, Plaza Indonesia lalu Sarinah apa bedanya?” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas