Kisah Sukses Hendro Mardika, Berawal dari Instagram Kini Jadi Jutawan Berkati 3 Platform Edtech
Saat ini dirinya sudah memiliki 3 platform edtech yang dapat diakses melalui situs berbasis website langsung dari perangkat pintar
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
![Kisah Sukses Hendro Mardika, Berawal dari Instagram Kini Jadi Jutawan Berkati 3 Platform Edtech](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hendro-mardika1.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - EdTech atau yang umum dikenal dengan sebutan edukasi berbasis online memberi peluang bisnis yang cukup menjanjikan di era serba digital saat ini.
Hal ini dibuktikan oleh seorang entrepreneur muda di bidang pendidikan bernama Hendro Mardika.
Saat ini dirinya sudah memiliki 3 platform edtech yang dapat diakses melalui situs berbasis website langsung dari perangkat pintar.
Peluang bisnis ini ia kelola sejak awal tahun 2016 silam, dimana saat itu platform pertama yang dikelolanya bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar berbasis online yang efektif dan fleksibel bagi siswa SMA yang akan mempersiapkan diri memasuki perguruan tinggi.
Dengan memanfaatkan social media Instagram, ia berhasil menyedot perhatian siswa Indonesia melalui akun @SBMPTN.ID yang kini sudah mencapai 800 ribu pengikut.
Hendro menjelaskan, pihaknya menyediakan latihan soal atau try out online, baik yang free maupun premium dengan masing-masing keuntungan.
Diakuinya, membangun semua ini bukanlah hal mudah yang dapat dikerjakan secara instan, banyak rintangan dan pembelajaran yang harus dilalui hingga mencapai tingkat kepercayaan pengguna seperti sekarang.
Baca: Balas Dendam, Seorang Wanita Iklankan Foto Perselingkuhan Mantan Kekasihnya di Instagram
Baca: FAKTA Pria Tersungkur di Depan Gandaria City, Ternyata Belum Makan, Warga Tak Berani Mendekat
“Platform berbasis online memang akan menjadi tempat yang memiliki daya jual yang tinggi jika kita bisa memanfaatkan dan mengelola dengan baik,” ujar Hendro yang menargetkan platformnya terbuka untuk semua kalangan.
Sebelum dikenal dan dipercaya oleh para pelajar, rintangan yang dihadapinya, misalnya, mulai dari keterbatasan dana untuk pengembangan bisnis, dan lain-lain.
Seperti yang kita semua tahu untuk biaya pengembangan berbasis IT tidaklah murah, dirinya sempat mencari bantuan dari pihak-pihak yang dirasa dapat membantu, namun akhirnya ia memutuskan untuk menggunakan sebagian tabungan pribadinya untuk memulainya dari nol.
Di masa-masa awal pun, banyak trial and error yang terjadi, namun hal itu demi memberikan kualitas belajar yang efektif untuk target pasarnya.
“Berkali-kali saya mengganti tim karena berbagai macam alasan, sempat merasa capek tapi karena ingat tekad dari awal saya berusaha terus belajar dari kesalahan-kesalahan tersebut,” ujarnya.
Saat ini jerih payah dan kerja kerasnya terbayar lunas. Tiga platform yang dibangunnya sudah cukup dikenal kalangan pengguna Instagram.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.