JD.id Gandeng 9 Desainer Galang Donasi untuk Bantu Atasi Pandemi Corona
Dalam aksi ini, JD.id melalui kategori Fashion mengajak sembilan desainer Indonesia ternama bergabung.
Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - JD.id bersama-sama 9 desainer asal Indonesia berkolaborasi untuk mengadakan sebuah aksi kemanusiaan bertajuk “Designers Give Back”.
Sesuai dengan arti kata “give back” yakni “memberikan kontribusi positif kepada masyarakat“, aksi ini dibuat untuk membantu para tenaga medis dan relawan kesehatan sebagai garda terdepan, dengan menyumbangkan alat pelindung diri (APD), masker, cairan antiseptik, dan berbagai alat kesehatan lainnya.
Head of Fashion Category JD.id, Stephanie Susilo mengungkapkan antusiasmenya dalam menyelenggarakan aksi “Designers Give Back” bersama dengan para perancang busana ini.
Dalam kesempatan ini pula, Stephanie menjelaskan cerita di balik dibuatnya aksi kemanusiaan.
Baca: Antrean Padat Terjadi di Bandar Soetta, Ombudsman: Koordinasi AP II di Bandara Lemah
“Melalui aksi ini, JD.id ingin menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat bahwa fashion tidak hanya soal berjualan pakaian dan memperoleh keuntungan. Fashion juga merupakan sarana bagi kita untuk peduli dan berbagi dengan sesama,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/5/2020).
Baca: Iuran BPJS Kesehatan Kok Naik Lagi? Pengusaha Mengaku Berat, Apalagi Masyarakat. . .
Dalam aksi ini, JD.id melalui kategori Fashion mengajak sembilan desainer Indonesia ternama.
Antara lain, Studio 133 Biyan, Sapto Djojokartiko, Aidan & Ice, Artkea Stripes, Lace by Artkea, Denny Wirawan, Ghea Panggabean, Sejauh Mata Memandang, dan Ikat Indonesia by Didiet Maulana untuk merancang dan memproduksi beberapa produk fashion edisi khusus.
Baca: Lebaran, Kendaraan Menuju Rest Area Akan Dibatasi, Istirahat Maksimal 30 Menit
100 persen keuntungan dari penjualan produk ini akan dikumpulkan dan diserahkan kepada Yayasan Kitabisa.com, untuk kemudian dilakukan proses pengadaan alat kesehatan, dan disumbangkan ke beberapa rumah sakit darurat COVID-19 rujukan pemerintah.