Astra Financial Restrukturisasi Cicilan 792.000 Nasabah Senilai Hampir Rp 22 Triliun
Bentuknya berupa keringanan angsuran melalui perpanjangan masa angsuran dan penurunan suku bunga.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Astra Financial, grup perusahaan jasa keuangan di bawah Astra International Tbk merestrukturisasi cicilan pinjaman hampir 792.000 nasabah yang terdampak pandemi Covid-19 senilai sekitar Rp 2 triliun yang dimulai sejak Maret hingga pertengahan Mei 2020 ini.
Restrukturisasi ini diberikan mengikuti himbauan Presiden Jokowi agar sektor jasa keuangan memberikan relaksasi terhadap angsuran pinjaman nasabahnya beberapa waktu lalu menyusul meluasnya pandemi virus corona di Indonesia.
Director In Charge Astra Financial Suparno Djasmin dalam sesi diskusi interaktif dengan pemimpin media massa melalui streaming yang juga diikuti Tribunnews, hari ini, Rabu, 20 Mei 2020 mengatakan,
Suparno Djasmin mengutip keterangan resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan, per 17 Mei 2020, seluruh perusahaan pembiayaan di Indonesia telah melakukan restrukturisasi cicilan nasabah senilai 52,9 triliun terdiri dari 1.793 account pada 193 perusahaan.
Baca: Inden MPV Renault Triber Tembus 1.500 Unit, Pengiriman Dilakukan Bertahap Sampai Juni
"Kita (Astra Financial) memberikan restrukturisasi hampir untuk 792.000 senilai hampir Rp 22 triliun atau hampir 50 persen dari account yang direstrukturisasi berdasar data OJK tersebut," jelas Suparno Djasmin.
Baca: Penerbangan Batik Air Jakarta-Bali Stop Sementara karena Dihukum Kemenhub
"Jadi kami sangat mendukung upaya pemerintah memberikan rescheduling pada nasbaah yang tidak mampu sebagai upaya membantu masyarakat yang tidak mampu. Kami juga mengerti, dalam kondisi seperti sekarang ini kita perlu membantu masyarakat yang kesusahan," imbuhnya.
Baca: Yakin Dapat Obati Covid-19, Donald Trump Minum Obat Malaria Setiap Hari
Suparno menjelaskan, sampai hari ini pembelian kendaran jenis sepeda motor oleh masyarakat Indonesia sebanyak 70 persen masih dibiayai dari kredit dan pembelian mobil 80 persen diantaranya juga dibiayai dari kredit di leasing.
Baca: Menu Opor dan Rendang Tidak Baik Dipanaskan Berulang Kali, Ini Efek Buruknya Buat Kesehatan
Arifianto Soendoro EVP Corp. Communication & Strategic Management Astra Credit Companies (ACC), salah satu perusahaan di bawah Astra Financials mengatakan, ACC sampai pertengahan Mei sudah merestrukturisasi cicilan 78.600 customer senilai kira-kira Rp 11 triliun.
"Kita sudah mulai (merestrukturisasi) sejak Maret 2020," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur TAF Agus Prayitno mengatakan, program relaksasi kredit di TAF melalui restrukturisasi hingga per 18 Mei 2020 telah mencakup 44.461 nasabah dan yang sudah go live alias disetujui sebanyak 30.993 nasabah.
"Didominasi peserta restrukturisasi di ACC berasal dari 5 kota besar, Jakarta, Surabaya, Bekasi, Bandung dan Medan," ujarnya.
Presiden Direktur FIFGroup, Margono Tanuwijaya mengatakan, relaksasi cicilan nasabah di FIFGroup sudah dimulai ejak April 2020 dan sampai 17 Mei 20202 pengajuan yang disetujui mencapai Rp 6,663 triliun berasal dari 683.188 nasabah.
"Mereka berasal di seluruh provinsi dan didominasi di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta," ujarnya.
Bentuknya berupa keringanan angsuran melalui perpanjangan masa angsuran dan penurunan suku bunga. "Pengajuan relaksasi dilakukan via online," jelasnya.
Suparno Djasmin menjelaskan, pandemi corona memberikan dampak yang luar biasa pada bisnis pembiayaan di Indonesia. "Sampai saat ini kami tetap memberikan pembiayaan terhadap masyarakat yang membeli kendaraan," ujarnya.
Terkait pandemi ini, Astra Financials, juga berpartisipasi menyalurkan donasi untuk masyarakat yang terdampak.
Pria yang akrab disapa Pak Abong ini menjelaskan, sampai 18 Mei 2020, Astra Financial telah membagikan sembako di 842 lokasi di seluruh Indonesia dengan jumlah paket sembako 71.000 lebih senilai lebih dari Rp 16 miliar.
"Ini sebagai wjud partisipasi kami membantu masyarakat dan mudah-mudahan membantu meringankan masyarakat yang terdampak. Kita berharap setelah pandemi ini selesai, masyarakat sustain, artinya bisa membayar kembali cicilannya," ujarnya.