Manulife Optimistis Jaga Pertumbuhan Kinerja di Tengah Pandemi Covid-19
Di awal 2020, industri asuransi jiwa mendapatkan tantangan yang kian berat akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melemahnya pasar global membuat ekonomi Indonesia tahun 2019 hanya tumbuh 5,02 persen.
Melemah tipis dibanding 2018 yakni 5,17 persen. Imbasnya, kinerja industri asuransi jiwa 2019 juga mengalami stagnasi.
Di awal 2020, industri asuransi jiwa mendapatkan tantangan yang kian berat akibat pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebutkan, pertumbuhan industri asuransi jiwa pada Maret 2019 terkoreksi minus 13,8 persen year on year, lebih rendah dari data Desember 2019 yakni minus 0,38 persen.
Kendati demikian, Manulife Indonesia membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 12,7 triliun atau naik 11,4 persen dari tahun 2018.
Sedangkan, pendapatan bersih investasi 2019 tercatat sebesar Rp 3,1 triliun atau lebih tinggi dibandingkan 2018 yang sebesar Rp 1 triliun.
Baca: Penerbangan Batik Air Jakarta-Bali Stop Sementara karena Dihukum Kemenhub
"Di tengah tantangan yang dihadapi pada tahun 2019, Manulife Indonesia tetap mencatat imbal hasil investasi yang sehat. Hal ini menunjukkan keunggulan dari keragaman bisnis Manulife," ujar Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Ryan Charland di Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Baca: Yakin Dapat Obati Covid-19, Donald Trump Minum Obat Malaria Setiap Hari
Dikatakan, posisi keuangan yang solid menunjukkan kekuatan kunci atas distribusi perseroan yang beragam, dukungan tim agency yang berkualitas tinggi, kemitraan distribusi yang mapan, serta bisnis dana pensiun dan manajemen aset yang kuat. Karena itu, pihaknya optimistis tetap melayani nasabah dengan optimal.
Baca: Menu Opor dan Rendang Tidak Baik Dipanaskan Berulang Kali, Ini Efek Buruknya Buat Kesehatan
Sebagaimana diketahui, pada akhir 2019 ekuitas Manulife tercatat tumbuh sebesar 25 persen menjadi Rp 14,4 triliun.
Jumlah premi bisnis baru di tahun 2019 tumbuh sebesar 7 persen dari Rp 3,5 triliun menjadi Rp 3,8 triliun. Bahkan, penjualan produk investasi melonjak 20 persen menjadi Rp 2 triliun.
Sedangkan, aset yang dikelola Manulife tumbuh sebesar 9 persen menjadi Rp 72 triliun di tahun 2019.
Di sisi lain, Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) juga memperlihatkan kinerja yang kuat di tahun 2019.
Presiden Direktur MAMI Legowo Kusumonegoro mengatakan, dana kelolaan MAMI meningkat 10 persen menjadi Rp 74,8 triliun.
Hanya dalam waktu setahun, lebih dari 90.900 investor baru telah menaruh kepercayaannya pada MAMI.