Sell In May Reda, IHSG Menguat 0,85 Persen Sepekan Dipicu Akuisisi BNLI
IHSG akhir pekan ini berada pada level 4.545,95 dari 4.507,60 pada pekan lalu.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi jual pada bulan Mei atau sell in May mulai mereda dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup meningkat 0,85 persen sepekan.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan, IHSG akhir pekan ini berada pada level 4.545,95 dari 4.507,60 pada pekan lalu.
"Kapitalisasi pasar bursa juga meningkat 0,85 persen sebesar Rp 5.257,03 triliun dari Rp 5.212,71 triliun selama sepekan sebelumnya," ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (21/5/2020).
Dia menjelaskan, kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 189,24 persen sebesar Rp 18,51 triliun dibandingkan pekan lalu pada Rp 6,40 triliun.
Baca: Bangkok Bank Akuisisi 89,12 Persen Saham Bank Permata Senilai Rp 33,66 Triliun
Kemudian diikuti oleh peningkatan sebesar 150,61 persen pada rata-rata volume transaksi harian sebesar 14.914 miliar unit saham dibandingkan pekan lalu sebesar 5,951 miliar unit saham.
Baca: Penerbangan Batik Air Jakarta-Bali Stop Sementara karena Dihukum Kemenhub
"Kenaikan tajam tersebut dipicu oleh adanya transaksi Bangkok Bank yang telah melakukan akuisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan harga Rp 1.347 per saham dan total nilai mencapai Rp 33,3 triliun," kata Yulianto.
Baca: Ada PSBB Warga Berjubel di Pasar, Wali Kota Bogor Bima Arya: Marah Iya, Kesel Iya. . .
Sedangkan data rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami penurunan 2,91 persen atau sebesar 513.937 ribu kali transaksi dibandingkan pekan lalu sebesar 529.395 ribu kali transaksi.
"Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 16,53 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2020, jual bersih asing tercatat sebesar Rp11,129 triliun," pungkasnya.