Holding PTPN III (Persero) Restrukturisasi 13 Perusahaan, Susunan Direksi Dipangkas
Peran holding Perkebunan Nusantara yang sebelumnya merupakan strategic holding berubah menjadi operational holding dengan fungsi utama dan perencanaan
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian BUMN melalui Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) melakukan restrukturisasi organisasi dengan merampingkan seluruh jumlah direksi anak perusahaan Grup PTPN.
Perampingan dimulai dari PTPN I, II, IV sampai XIV sebagai bagian dari optimalisasi proses transformasi dalam rangka memperkuat peran Grup PTPN sebagai penopang ekonomi dan ketahanan pangan nasional.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara III (Persero) M Abdul Ghani dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa, 26 Mei 2020 menyatakan, pergantian ini sejalan dengan program transformasi grup perusahaan.
Ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus mengejar target perusahaan agar dapat berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional.
Baca: Sempat Puji Perekonomian Pemerintahan Jokowi, Refly Harun: Ketika Hadapi Corona Rasanya Kelabakan
Sesuai penetapan Menteri BUMN Erick Thohir, Abdul Ghani menyerahkan langsung surat keputusan Pemberhentian, Pengangkatan dan Perubahan Nomenklatur Jajaran Direksi anak perusahaan Grup PTPN kepada jajaran pimpinan baru 13 PTPN hari ini di kantor pusat Holding di Jakarta.
Dia menyatakan, untuk melaksanakan peran besar yang diamanatkan pada grup PTPN perlu dilakukan penguatan organisasi induk dan anak perusahaan serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.
Tahun 2020 ini, peran holding Perkebunan Nusantara yang sebelumnya merupakan strategic holding berubah menjadi operational holding dengan fungsi utama dan perencanaan strategis termasuk seluruh keputusan terkait investasi (on farm dan off farm).
Juga kebijakan komoditi, portofolio bisnis, pengembangan bisnis baru, pemasaran, inisiatif optimalisasi dan divestasi aset, pendanaan dan manajemen kas, serta sumber daya manusia.
Sementara, anak perusahaan fokus kepada kegiatan operasional dengan pengawasan dan evaluasi kinerja oleh holding.
Baca: Pencari Lidi Kaget Dengar Suara Bayi di Perkebunan Kelapa Sawit
Jika sebelumnya setiap anak perusahaan memiliki 4 direksi, di struktur organisasi baru ini, setiap anak perusahaan hanya akan memiliki satu direktur.
Struktur baru ini bertujuan untuk menciptakan soliditas organisasi yang kuat dalam mencapai tujuan perseroan. Dengan demikian, PTPN Group diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan bisnis ke depannya.
Saat ini, PTPN Group secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan seluas 1,17 Juta hektar.
Produk komoditas utamanya antara lain kelapa sawit, tebu, karet, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing.
Berdasarkan data per 31 Maret 2020, areal tanaman adalah kelapa sawit seluas 593.935 hektar, tanaman karet seluas 146.345 hektar, tanaman tebu seluas 62.583 hektar serta areal teh 30.512 hektar.
Abdul Ghani menjelaskan pihaknya telah menetapkan enam program prioritas dalam rangka transformasi bisnis, yaitu Operational Excellence, Restrukturisasi Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Divestasi Aset, Optimalisasi Aset dan Kemitraan, Restrukturisasi Utang, serta Restrukturisasi Perusahaan.