Wakil Ketua PHRI Prediksi New Normal Tak Mampu Bangkitkan Bisnis Hotel dan Restoran Indonesia
Wakil Ketua PHRI Maulana Yusran memprediksi bisnis di sektor hospitality, perhotelan dan restoran khususnya tidak akan reborn sekalipun new normal.
Editor: Anita K Wardhani
Mau masuk ke mall harus ada prosedurnya, jadi orang disarankan untuk sama sekali tidak keluar.
Mungkin dalam kondisi new normal nanti kita pergi ke luar itu hanya sesuai kebutuhan saja.
Jadi memang lebih baik banyak di rumah. Poin utamanya ada di sana, bukan ekspektasi untuk mengurangi
tekanan ekonomi yang saat ini.
Walaupun tidak banyak, saya akui new normal ini nantinya paling tidak akan mengurangi tekanan
ekonomi, karena pemerintah juga fokus pada penekanan virus tersebut.
Menurut Anda, sudah tepat memberlakukan new normal?
Fakta di lapangan banyak pekerja yang sudah tidak bekerja, bahwa bantuan sosial itu tidak tersalurkan
dengan baik, sehingga banyak juga orang yang berkeliaran di luar rumah.
Kita tidak bisa menyalahkan masyarakat saja, karena dia di luar untuk mencari nafkah.
Fakta di lapangan keterbatasan Pemerintah memberi bantuan juga ada batasan.
Sekalipun ada new normal ini tidak yakin bisa reborn?
Bayangkan, kami di hotel ini punya ballroom yang biasa ada orang wedding. Bagaimana kemudian kami
melaksanakan protokol kesehatan dengan baik?
Itukan kehidupan absah yang ada di lapangan.
Kemudian yang kedua, restoran.
Restoran itu konsepnya macam-macam. Ada restoran yang sifatnya di-serve, diberikan. Ada juga
restoran yang sifatnya buffet, jadi kita bisa makan sepuasnya.
Di hotel kalau breakfast konsepnya juga seperti itu.
Saya yakin new normal itu tidak semua sektor pariwisata bisa bergerak. Belum tentu.
Bagaimana kemudian sektor bisnis hotel dan restoran bisa reborn?