Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementan Tingkatkan Populasi Sapi Perah untuk Penuhi Kebutuhan Susu Nasional

Susu menjadi asupan yang bergizi tinggi untuk memperkuat daya tahan tubuh terlibih dalam situasi pandemi Covid-19.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in Kementan Tingkatkan Populasi Sapi Perah untuk Penuhi Kebutuhan Susu Nasional
Istimewa
ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita menyoroti pentingnya peningkatan populasi sapi perah untuk meningkatkan produksi susu dan memenuhi kebutuhan susu nasional.

"Pertumbuhan populasi sapi perah dan pertumbuhan produksinya belum mampu mengimbangi pertumbuhan konsumsi, sehingga ketersediaan sebagian besar produk susu dan turunannya adalah melalui importasi yang semakin lama semakin meningkat," ujar Ketut di Jakarta, Senin (1/6/2020).

Dia menilai populasi sapi perah Nasional pada 2019 sebanyak 561.061 ekor dengan produksi susu sebanyak 996.442 ton, hal ini merujuk pada data Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2019.

"Dengan jumlah kebutuhan susu nasional tahun 2019 mencapai 4.332,88 ribu ton, produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) diatas, hanya mampu memenuhi 22 persen dari kebutuhan nasional, sehingga 78 persennya berasal dari impor (BPS 2020)," ujar Ketut di Jakarta, Senin (1/6/2020).

Menurutnya, produksi susu saat ini masih didominasi oleh susu sapi, padahal Indonesia memiliki potensi ternak lain seperti kambing perah (Kambing Peranakan Ettawa, Kambing Saanen) dan kerbau perah yang pemanfaatannya belum optimal.

"Berbagai permasalahan dan tantangan dalam pengembangan industri susu nasional harus didorong bersama melalui peran aktif dari semua pihak, tidak hanya pemerintah namun juga akademisi, swasta, industri dan tentu saja para peternak itu sendiri," sambungnya.

Berita Rekomendasi

Susu menjadi asupan yang bergizi tinggi untuk memperkuat daya tahan tubuh terlibih dalam situasi pandemi Covid-19.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia tahun 2019 masih berkisar 16,23 kg/kapita/tahun.

Artinya konsumsi susu di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Ketut juga mengatakan secara umum susu banyak memiliki manfaat untuk pertumbuhan yaitu untuk regenerasi sel, menguatkan tulang dan gigi, menyokong pertumbuhan fisik, meningkatkan kecerdasan, mampu mencegah stunting pada anak-anak serta meningkatkan imunitas tubuh sehingga meminimalisir potensi terinfeksi agen penyakit.

"Di masa pandemi virus Covid-19 saat ini, konsumsi susu menjadi penting untuk peningkatan imunitas tubuh yang merupakan salah satu cara untuk meminimalisir potensi terinfeksi agen penyakit,"ucap Ketut.

Perlu diketahui, mengingat banyaknya manfaat yang diperoleh melalui susu,Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) sejak tahun 2001 menetapkan 1 Juni diperingati sebagai Hari Susu Dunia (World Milk Day) yang jatuh pada hari ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas