Pembangunan Kilang Pertamina Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja
pembangunan kilang Pertamina memberikan multiplier effect bagi pembukaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi nasional.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan kilang Pertamina proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) dan GRR (Grass Roof Refinery) berdampak pada terciptanya lapangan kerja bagi masyarakat.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang menyatakan pembangunan kilang Pertamina megaproyek RDMP dan GRR merupakan proyek strategis yang memberikan manfaat besar, baik bagi masyarakat sekitar maupun secara nasional.
“Pembangunan kilang merupakan proyek dengan investasi yang besar, namun untuk menjamin keberlanjutan dan kepastian investasi, Pertamina melakukan kerjasama dengan investor-investor global. Contohnya kerjasama dengan CPC pada RDMP Balongan Phase 3,” ujar Ignatius saat zoom meeting di Jakarta, Jumat (5/6/2020).
Ignatius menegaskan pembangunan kilang Pertamina memberikan multiplier effect bagi pembukaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi nasional.
Dengan total investasi sekitar 48 miliar dolar AS, RDMP dan GRR akan menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 130 ribu orang saat konstruksi dan sekitar 10 ribu orang saat operasi.
“Hasil studi menunjukkan multiplier effect bagi lapangan pekerjaan akan memberikan dampak 17 kali lipat sehingga membuka jutaan pekerjaan di berbagai sektor,” ucapnya.
Di saat pandemi, RDMP dan GRR memberikan peluang lapangan kerja bagi masyarakat.
Hal itu membuat Pertamina tetap menuntaskan pengerjaan kilang dengan penerapan protokol kesehatan dan mengedepankan teknologi digital.
Menurut Ignatius Tallulembang, RDMP dan GRR juga memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas produk BBM yang lebih ramah lingkungan sesuai dengan regulasi dan standar internasional sehingga kedepan akan terwujud ekosistem lingkungan Indonesia yang lebih sehat.
“Dengan RDMP dan GRR, maka kita tidak akan lagi tergantung dengan impor BBM bahkan akan menjadi eksportir BBM terutama solar dan avtur yang diprediksi stoknya lebih besar,” terangnya.
Pertamina juga berkomitmen untuk memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) baik dari segi manpower, material dan peralatan sehingga memberikan kesempatan dan mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur dalam negeri.
“Pembangunan kilang akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan menghadapi pandemi Covid-19,” pungkasnya.
Pembangunan Kilang untuk Tekan Ketergantungan Impor