Pembangunan Kilang Pertamina Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja
pembangunan kilang Pertamina memberikan multiplier effect bagi pembukaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi nasional.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
"Jadi kilang Cilacap tidak lagi dengan Saudi Aramco. Pertamina sedang dalam proses mencari partner baru sambil menyiapkan segala sesuatu ke depannya," kata Ignatius.
Dia menjelaskan Saudi Aramco tidak menutup kemungkinan untuk kerjasama menggarap proyek kilang-kilang lainnya.
Menurutnya, Aramco saat ini masih fokus pada hal lain.
"Melalui surat resmi CEO Aramco ke Presdir Pertamina menyampaikan silakan Pertamina menjalankan pembangunan kilang Cilacap," terang pria yang karib disapa Lete tersebut."
Artinya Aramco tidak bisa bergabung untuk kerja sama kilang Cilacap ini," sambungnya.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman memastikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap tetap berjalan dalam rangka mewujudkan cita-cita meraih kemandirian dan ketahanan energi nasional.
“Pertamina tetap akan melanjutkan RDMP Cilacap secara mandiri, sambil secara paralel akan dilakukan pencarian strategic partner yang lain,” kata Fajriyah.
Fajriyah menambah, meskipun dunia masih dilanda pandemi Covid-19, penurunan demand BBM dan tekanan terhadap nilai kurs rupiah, Pertamina tetap fokus untuk menuntaskan proyek strategis nasional (PSN).
Hal itu merupakan amanah dari Pemerintah, termasuk pembangunan kilang Cilacap sebagai bagian dari proyek RDMP/GRR Pertamina.
“Pertamina tetap menjalankan rencana investasi yang telah tertuang dalam RKAP, sekaligus memastikan amanah Pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional melalui pembangunan kilang,” tambahnya.
Menurutnya, Pertamina akan memaksimalkan dan mengoptimalkan penyelesaian proyek pengembangan kilang dan pembangunan kilang baru agar dapat selesai sesuai target waktu yang ditetapkan.
Jika proyek ini rampung, nantinya kilang yang saat ini berkapasitas 1 juta barel per hari akan meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta barel per hari sehingga kebutuhan BBM dapat terpenuhi tanpa perlu import.
“Dengan penuntasan RDMP/GRR, Pertamina berharap dapat memenuhi target Pemerintah untuk menyetop import BBM pada tahun 2026,” imbuhnya.
Melalui proyek pengembangan kilang Cilacap kapasitas kilang yang semula sebesar 348 ribu barel akan meningkat menjadi 370 ribu barel per hari.