Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Begini Kabar Terbaru Pengendalian Lumpur Sidoarjo dari Kementerian PUPR

Kementerian PUPR terus melakukan penanganan infrastruktur dan sosial di daerah terdampak semburan lumpur Sidoarjo.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Begini Kabar Terbaru Pengendalian Lumpur Sidoarjo dari Kementerian PUPR
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) terus melakukan penanganan infrastruktur dan sosial di daerah terdampak semburan lumpur Sidoarjo.

Pada tahun anggaran 2020, Kementerian PUPR mengalokasikan Rp 239,7 miliar untuk penanganan lumpur Sidoarjo dalam rangka meningkatkan pengaliran lumpur ke Kali Porong dan menjaga keandalan tanggul dan infrastruktur lainnya.

"Perhatian 0emerintah tidak berkurang untuk pengendalian lumpur Sidoarjo. Kementerian PUPR akan terus melanjutkan tugas dan fungsi yang prinsipnya tidak ada perbedaan dan memastikan penanganan kepada masyarakat yang terkena dampak dan masyarakat sekitar tetap menjadi prioritas," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui siaran pers di Jakarta, Minggu, (7/6/2020).

Baca: Rela Ditutupi Terpal di Angkutan Barang di Malang, Tiga Pemudik Ini Harus Balik ke Sidoarjo

Basuki menjelaskan, kegiatan pengendalian lumpur Sidoarjo terdiri penanganan luapan lumpur, pembangunan tanggul dan infrastruktur lainnya serta pemeliharaan tanggul, dan infrastruktur lain.

Pengelolaan lumpur Sidoarjo yang telah dilakukan pertama berupa pengendalian lumpur dengan pengaliran lumpur ke Kali Porong.

Lumpur tidak bisa mengalir secara gravitasi ke Kali Porong, untuk itu dibuat tanggul cincin di pusat semburan lumpur untuk mengarahkan aliran lumpur melalui spillway dan dipompa keluar ke Kali Porong.

BERITA REKOMENDASI

Pengaliran lumpur ke Kali Porong, lanjut Basuki, dilakukan secara mekanis menggunakan 5 unit kapal keruk melalui jaringan pipa.

Adapun, jarak pengaliran dari kolam ke Kali Porong sekitar 1.918 meter dan pengaliran air dari Kali Porong, saluran kaki tanggul, dan drainase ke dalam tanggul untuk pengenceran menggunakan 6 unit peralatan pompa.

"Pengaliran ke Kali Porong dilakukan dengan komposisi lumpur 20 persen padatan dan 80 persen air," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas