Facebook dan Paypal Inves di Gojek, Rhenald Kasali: Ini Positif untuk Ekonomi Indonesia
Mengutip data Kemenkop UKM, UMKM yang memanfaatkan platform digital itu baru 13 persen.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masuknya sejumlah investor baru seperti Facebook dan Paypal di PT Aplikasi Anak Bangsa (Gojek) melalui penggalangan dana putaran terbaru dinilai menjadi angin segar bagi iklim investasi di Indonesia.
Investasi kedua perusahaan teknologi paling inovatif di dunia itu juga dinilai menjadi bukti kepercayaan investor asing terhadap masa depan bisnis Gojek di Indonesia dan Asia serta prospek perekonomian Indonesia.
Ekonom UI yang juga Pendiri Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali mengatakan, masuknya Facebook dan Paypal sebagai investor di Gojek merupakan suatu hal yang menarik dan diyakini akan memberikan warna tersendiri dan berdampak positif bagi iklim investasi dan ekosistem bisnis di Indonesia.
“Biasanya (pergerakan investor) itu dari regional ke regional, jadi misalnya sesama Asia. Tapi ini dari Barat ke Indonesia, sehingga membuktikan prospek ekonomi Indonesia ini masih positif meski terjadi penurunan. Selain itu, ini membuktikan jika dana-dana yang dipompa oleh venture capital itu masih ada dan cukup memadai untuk membiayai startup di Indonesia,” kata Rhenald Khasali, baru-baru ini.
Rhenald berharap, investasi kedua perusahaan teknologi besar itu akan mampu menggerakkan investor-investor dalam negeri yang selama ini menanamkan uangnya di luar negeri untuk mengalihkan investasinya ke sektor-sektor yang selama ini disebut ‘future’ tersebut.
“Usaha yang digeluti saat ini itu akan mengalami declining. Sementara sektor ini justru menjanjikan dampak jangka panjang,” ujar Prof Rhenald.
Rhenald juga menyoroti peluang besar yang diciptakan dari masuknya kedua investor baru Gojek tersebut terhadap perkembangan UMKM dan industri pembayaran digital Indonesia.
Hal ini dilihat dia karena pengguna Facebook maupun Whatsap yang cukup besar di Indonesia sehingga dengan sendirinya akan menciptakan akses yang besar bagi UMKM untuk memanfaatkan teknologi mereka untuk memasarkan produknya.
Didukung dengan sistem pembayaran digital yang memadai, dia meyakini hal itu akan melahirkan suatu kekuatan besar.
“Dari yang saya baca, keinginan dari Whatsap dan Facebook adalah menjadikan Gojek sebagai vehicle di Asia Tenggara. Hal ini mengingat Gojek sudah berhasil masuk di sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Vietnam, Malaysia," ujarnya.
Baca: Bank Bukopin Sebut Tarik Uang Tunai di ATM Tidaak Ada Masalah
"Ke depan, sinergi ini akan semakin menggiring UMKM untuk lebih kencang memasarkan produknya dan tentunya untuk menggarap peluang lain di luar makanan dan minuman,” imbuh Rhenald Khasali.
Baca: Stasiun KRL Hari Ini Dibanjiri Penumpang, KCI Sebut Tembus 150 Ribu Orang
Dengan dukungan dana yang cukup besar ini, Rhenald juga melihat Gojek akan berpeluang untuk memberikan banyak promo menarik bagi UMKM maupun konsumen yang tentunya sangat diharapkan untuk menggulirkan kembali roda ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19 ini.
Sebelumnya, Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara menilai bahwa kedua investor kakap itu tentunya melihat peluang yang semakin menarik di industri berbasis digital di Indonesia.
Dia mengingatkan, investasi tersebut sejatinya dibutuhkan untuk menjaga cash flow sekaligus mendanai ekspansi pengembangan bisnis baru perusahaan, terutama terkait dengan pengembangan ekosistemnya.
Mengutip data Kemenkop UKM, UMKM yang memanfaatkan platform digital itu baru 13 persen.
"Ini artinya ekspansi bisnis Gojek diharapkan bisa mendorong lebih banyak UMKM yang terhubung ke platform digital. Makin melek digital, makin besar peluang UMKM untuk berkompetisi di era Post-Covid,” ujarnya.