Analis Beri Sinyal Kuat Pelemahan IHSG Masih Akan Berlanjut
Pergerakan IHSG secara teknikal break out support MA5 berpotensi kembali bergerak melemah.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak melemah pada perdagangan besok dengan support resistance 4.840 hingga 4.978.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG secara teknikal break out support MA5 berpotensi kembali bergerak melemah.
"Indikator stochastic mengkonfirmasi pola dead-cross dengan indikator RSI membentuk pola bearish reversal momentum memberikan sinyal pelemahan lanjutan cukup kuat," ujarnya di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Sementara, IHSG pada penutupan perdagangan hari ini terkoreksi 114,37 poin ke level 4.920,68 seiring dengan aksi profit taking investor setelah sebelumnya mengalami penguatan signifikan.
Baca: Faisal Basri: Rupiah Menguat karena Utang Dolar Indonesia Meningkat
"Secara sektoral, saham sektor pertanian dan properti menjadi penekan perdagangan hari ini, sementara saham-saham big cap yang menjadi pemberat IHSG antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)," kata Lanjar.
Baca: Ekonom Ini Prihatin, Banyak Banget Kebijakan yang Arahnya Bukan Penyelamatan Ekonomi Warga
Saham-saham yang mulai dapat dicermati secara teknikal besok di antaranya PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Selain itu, PT Indo Tambang Megah Raya (ITMG), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).