Terdampak Covid-19, Indef Prediksi Ekonomi Indonesia Kuartal II 2020 Minus 0,4 Persen
Ekonom dan Direktur Program Indef Jakarta Esther Sri Astuti memprediksi, ekonomi Indonesia tumbuh negatif 0,4 persen akibat dampak pandemi corona.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan, Kementerian Keuangan akan mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2020 pada Juli.
Ekonom dan Direktur Program Indef Jakarta Esther Sri Astuti memprediksi, ekonomi Indonesia tumbuh negatif 0,4 persen akibat dampak pandemi corona atau Covid-19.
"Pada bulan Juli itu diprediksi minus 0,4 persen. Ini saya tidak ragu karena pada Lebaran kemarin biasanya inflasi naik 2 sampai 3 kali lipat bahkan lebih," ujarnya saat teleconference, Jumat (12/6/2020).
Baca: Manfaat Kesehatan dari Aktivitas Berkebun, Kurangi Risiko Demensia hingga Turunkan Tekanan Darah
Baca: Hamil Anak Pertama, Rianti Cartwright Cerita Program Bayi Tabung
Namun, lanjut Esther, hasilnya periode Lebaran kemarin malah tercatat deflasi karena banyak pengangguran, produksi terganggu, dan konsumsi terganggu.
"Kemudian investasi juga terganggu. Itu adalah faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya.
Karena itu, menurutnya tidak mengherankan jika nanti Kementerian Keuangan mengumumkan kabar kurang baik tersebut bulan depan.
"Kementerian Keuangan akan menghitung dan mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi itu negatif. Kemiskinan juga sangat meningkat, ada tambahan 3,78 persen dan pengangguran itu ada tambahan sekira 5,23 persen," ujarnya.