BPS Soroti Cenderung Negatifnya Pertumbuhan Seluruh Komponen Impor
BPS menilai surplus perdagangan pada periode Mei 2020 kurang baik, lantaran terjadinya penurunan ekspor dan impor.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menilai surplus perdagangan pada periode Mei 2020 kurang baik, lantaran terjadinya penurunan ekspor dan impor.
Ekspor secara tahunan atau year on year (yoy) turun sebesar 28,95 persen dan impor mengalami penurunan yang jauh lebih dalam atau 42,2 persen.
"Kalau kita lihat, terciptanya surplus ini kurang menggembirakan," kata Suhariyanto, dalam video conference yang digelar Senin (15/6/2020).
Terkait penurunan yang terjadi pada ekspor dan impor ini, menurut data BPS, pertumbuhan pada seluruh komponen impor cenderung negatif.
"Impor bahan baku dan modal perlu diperhatikan dan diwaspadai, karena akan berpengaruh besar terhadap pergerakan industri dan berpengaruh ke perdagangan," kata Suhariyanto.
Pertumbuhan negatif komponen impor ini bahkan tidak hanya terjadi secara month to month atau bulanan saja, namun juga secara tahunan atau year on year (yoy).
Sementara itu, nilai impor pada Mei 2020 mencapai 8,44 miliar dolar AS turun sebesar 32,65 persen dibanding April 2020.
Penurunan ini disebabkan penurunan impor migas sebesar 23,04 persen.
"Non migasnya mengalami penurunan yang cukup dalam 33,36 persen. Total nilai impor pada Mei 2020 kalau dibandingkan pada Mei 2019 menunjukkan pada Mei 2020 ini menurun tajam sekali yaitu 42,20 persen. Dengan catatan impor migasnya hampir 70 persen sementara impor migasnya mengalami penurnan 37, 34 persen," tandasnya