Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Masinis Terbaik Ini Bangga Jadi Karyawan PT KAI, dalam Kondisi Pandemi Gaji Masih Diberikan Full

Wawan Setiawan adalah satu dari sekian banyak karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bekerja sebagai masinis lokomotif.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Masinis Terbaik Ini Bangga Jadi Karyawan PT KAI, dalam Kondisi Pandemi Gaji Masih Diberikan Full
Tribunnews/Irwan Rismawan
Masinis Wawan Setiawan menggunakan masker dan face shield (pelindung wajah) berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Depo Kereta Api Cipinang, Jakarta Timur, Senin (22/6/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wawan Setiawan adalah satu dari sekian banyak karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bekerja sebagai masinis lokomotif.

Wawan mengaku bersyukur menjadi bagian dari perusahaan transportasi darat milik negara ini. Dia mengaku happy bekerja di BUMN ini selama tujuh tahun pengabdiannya. Saat ini Wawan menjadi salah satu masinis terbaik PT KAI (Persero).

Dalam kondisi sulit selama pandemi Covid-19, saat banyak armada kereta api PT KAI (Persero) tidak bisa dioperasikan, Wawan melihat tempatnya bekerja tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ke karyawan. Gaji pun juga tidak dikurangi.

"Alhamdulillah, PT KAI selama ini sudah mensejahterakan kami, karyawannya.  Tidak ada pemutusan PHK, gaji pun masih full," ungkap Wawan kepada Tribunnews saat berbincang di Dipo Lokomotif Cipinang, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Namun diakuinya karena pandemi ini, ada sedikit perubahan pada sistem pencairan gaji untuk para masinis.

Masinis Wawan Setiawan.
Masinis Wawan Setiawan. (TRIBUN/WILLY WIDIANTO)

Wawan menjelaskan, gaji masinis terdiri dari 2 komponen. Yakni gaji pokok dan uang jalan atau uang dinas. Besaran uang jalan yang diterima para masinis bergantung pada hitungan jam dinasnya.

Baca: Kisah Wawan Setiawan, Kebiasaannya Sebagai Masinis Kereta Api Berubah Total Sejak Pandemi

Dalam kondisi pandemi, lanjut Wawan, para masinis tidak mendapat uang jalan secara utuh. Ada
sedikit pengurangan akibat pandemi Covid-19.

Masinis Wawan Setiawan (kiri) bersama Asisten Masinis Setyobudi menggunakan masker dan face shield (pelindung wajah) berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Depo Kereta Api Cipinang, Jakarta Timur, Senin (22/6/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan
Masinis Wawan Setiawan (kiri) bersama Asisten Masinis Setyobudi menggunakan masker dan face shield (pelindung wajah) berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Depo Kereta Api Cipinang, Jakarta Timur, Senin (22/6/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)
Berita Rekomendasi

"Masinis itu biasanya kan ada uang jalan. Uang jalan biasanya diterima full, cuma karena pandemi ini tidak full seperti biasanya. Jadi semakin banyak dinas, untuk masinis dapat uang jalan. Uang jalan ini terpisah dari gaji," katanya. 

Baca: KAI: Pengguna Kereta Jarak Jauh Okupansi Masih Sekitar 30 Persen

Wawan berharap pandemi Covid-19 segera berakhir agar kehidupan masyarakat bisa kembali normal. "Saya harap pandemi ini cepat berakhir, semoga semuanya seperti sediakala, segera normal kembali, semuanya yang ada di dunia saat ini pasti mau keadaan segera normal kembali," tuturnya.

"Kembali lagi kita harus bersama-sama, bergotong-royong mengikuti protokol dari pemerintah, kalau kami yang di dinas dengan menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer, semoga pandemi cepat berakhir," sambung Wawan.

Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa menjelaskan, okupansi penumpang kereta api jarak
jauh saat ini masih di bawah 30 persen sejak armada keretanya dioperasikan kembali 12 Juni 2020.

Baca: Smartphone dari Black Market Masih Bisa Digunakan Meskipun Ada Aturan Blokir IMEI, Ini Alasannya

“Dibanding pada saat baru dioperasionalkan kembali di era new normal, mungkin bisa dibilang sekitar 30 persen okupansi tapi memang berubah-ubah, ada juga yang cancel," kata Eva.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta, Eva Chairunnisa saat meninjau Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (4/6/2019).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta, Eva Chairunnisa.

Dia menyampaikan, beberapa pengguna kereta api reguler yang batal berangkat umumnya karena tidak lolos syarat verifikasi. Menurutnya rangkaian swab test hingga rapid test yang dilakukan sebelum melakukan perjalanan bukanlah sebuah kendala.

Baca: Trik Membeli Mobil Bekas Agar Tak Tertipu dan Salah Pilih yang Bikin Nyesel

Eva menyebut, KAI mendukung seluruh langkah upaya pencegahan wabah pandemi
Covid-19. "PT KAI akan mendukung apapun yg dilakukan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Sebagai operator transportasi kami akan tetap mendukung melayani masyarakat," tutur Eva.

Baca: Perbaikan Pompa Bahan Bakar, Mitsubishi Indonesia Recall Ratusan Ribu Unit Xpander

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas