Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tutup Layanan GoLife dan GoFood Festival, Gojek PHK 430 Karyawan

Gojek menyebut, di masa pendemi ini perilaku masyarakat menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik.

Editor: Sanusi
zoom-in Tutup Layanan GoLife dan GoFood Festival, Gojek PHK 430 Karyawan
TRIBUN/HO
Chief of Public Policy and Government Mitra driver Gojek mencoba alat pelindung pada layanan roda-dua GoRide dalam acara uji coba sekat pelindung di Jakarta, Rabu (10/6/2020). Mulai minggu ini, GoRide melakukan uji coba penggunaan sekat pelindung yang berfungsi meminimalisasi penyebaran virus melalui droplet. Penggunaan sekat pelindung digunakan pada layanan GoRide yang kembali beroperasi di DKI Jakarta pada masa PSBB Transisi. TRIBUNNEWS/HO 

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan teknologi Gojek akan menutup layanan GoLife dan GoFood Festival.

Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan.

Dalam siaran persnya, Gojek mengatakan keputusan ini diambil berdasar evaluasi situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat ditengah pandemi virus corona (Covid-19).

Gojek menyebut, di masa pendemi ini perilaku masyarakat menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik.

"Kedua bisnis ini, GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi COVID-19. Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020," terang Gojek dalam pernyataan persnya.

Buntut keputusan tersebut, Gojek pun harus memberhentikan sebanyak 430 karyawan atau 9 persen dari total karyawannya.

Sebagian besar karyawan yang diberhentikan tersebut berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival.

Berita Rekomendasi

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo memastikan ini merupakan keputusan pengurangan karyawan satu-satunya yang dilakukan Gojek ditengah masa Pandemi covid-19.

"Kami ingin memastikan bahwa keputusan pengurangan karyawan ini merupakan satu-satunya yang kami lakukan di tengah situasi COVID-19," terang Andre.

Baca: GoJek Akui Pengurangan 430 Karyawan, Ingin Fokus 2 Hal Ini

Putus Mitra GoLife

Penutupan layanan GoLife juga berdampak pada mitra GoLife.

Namun demikian, Gojek tidak akan begitu saja memutus hubungan dengan mitranya tersebut.

Gojek akan memberikan dukungan berupa ‘Program Solidaritas Mitra COVID-19’ kepada mitra yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan akibat COVID-19.

Hal ini berupa program peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan.

Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria.

Baca: Gelar Townhall Meeting, Gojek Putuskan untuk Fokus kepada Layanan Inti Perusahaan

Pesangon untuk Karyawan Terdampak

Gojek menjelaskan, bagi karyawan yang terdampak dengan keputusan tersebut, akan diberikan sejumlah dukungan, diantaranya.

1. Pesangon: Keberlangsungan finansial menjadi perhatian terbesar saat ini. Karyawan yang terdampak akan menerima pesangon.

"Kami menetapkan minimum gaji 4 pekan, ditambah 4 pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja."

2. Pembayaran gaji selama periode pemberitahuan: Gojek tidak mewajibkan karyawan yang terdampak untuk bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan,.

Hal ini agar karyawan dapat fokus memikirkan mengenai rencana mereka di masa mendatang, tetapi Gojek tetap akan membayar gaji mereka secara penuh.

3. Equity arrangement: Masa tunggu bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham akan dihapus, sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.

4. Pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya: Gojek akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, selain juga hak-hak lainnya termasuk cuti melahirkan.

5. Perpanjangan asuransi kesehatan: Di tengah krisis kesehatan global ini, kami ingin memastikan bahwa kebutuhan terkait kesehatan karyawan yang terdampak tetap dapat terpenuhi.

"Kami akan memperpanjang skema asuransi kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan juga bagi keluarga mereka, hingga 31 Desember 2020," tulis pernyataan dari Gojek.

6. Perlengkapan: Karyawan dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain.

7. Perpanjangan program bantuan karyawan: Gojek sangat memperhatikan kondisi emosional dan psikologis karyawan yang terdampak.

Maka dari itu, Gojek memperpanjang masa dukungan, mencakup program layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan.

8. Program outplacement: mencari pekerjaan baru tidak pernah mudah, sehingga kami memberikan program outplacement yang akan membantu setiap orang untuk mencari pekerjaan.

Terjawab

Sebelumnya, Gojek dikabarkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK) terhadap karyawannya.

Hal tersebut diungkapkan oleh sumber yang enggan disebutkan identitasnya.

Dilansir KompasTekno dari Reuters, Selasa (23/6/2020), pengumuman PHK perusahaan ride-hailing  ini konon akan dilakukan minggu ini.

Gojek sendiri sejatinya baru saja menerima kucuran dana dari investor besar yakni Facebook dan PayPal.

Alasan Facebook dan PayPal menyuntik modal kepada Gojek disinyalir adalah agar platform pembayaran PayPal atau WhatsApp Pay dapat terintegrasi di aplikasi Gojek.

Sebelumnya, Facebook mengatakan bahwa penanaman modal tersebut bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan bisnis lokal maupun UMKM di Indonesia lewat platform Gojek, sekaligus mencari mitra untuk mengembangkan platform WhatsApp.

Tidak disebutkan berapa besarnya dana yang disuntikkan Gojek dan PayPal ke Gojek, namun lewat pendanaan itu, total pendanaan baru yang didapat Gojek diklaim mencapai 3 miliar dollar AS (Rp 42 triliun).

Gojek sendiri pada Maret lalu mengumumkan pendanaan 1,2 miliar dollar AS, dan valuasi mencapai 10 miliar dollar AS, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Gojek Disebut Akan Umumkan PHK Karyawan Pekan Ini"

Sebagai informasi, situasi pandemi terus mengganggu sejumlah operasi bisnis perusahaan, tak terkecuali bisnis ride-hailing.

Baca: GoJek akan Gunakan Sekat Pelindung di GoRide dan GoCar, Cegah Penularan Covid-19 Melalui Droplet

Seperti diwartakan sebelumnya, kompetitor Gojek, Grab, sudah lebih dulu mengumumkan adanya PHK terhadap 360 karyawannya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Hal tersebut bertujuan untuk menyiasati dampak dari kondisi bisnis di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda.

Lebih jauh, jika melihat pasar internasional, perusahaan ride-hailing Uber dan Lyft juga mem-PHK sejumlah karyawannya demi menyesuaikan operasi bisnis dengan situasi terkini di tengah pandemi.

(Tribunnews.com/Tio/Hari Darmawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas