TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka melemah ke Rp 14.227 per dolar AS, Senin (29/6/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, posisi melemah 0,04 persen dibandingkan penutupan Jumat (26/6/2020), yakni Rp 14.220 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah.

Dikarenakan kekhawatiran pasar terhadap gelombang dua virus Covid-19.

“Rupiah ada potensi pelemahan hari ini, karena kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah virus Covid-19 yang terus meningkat memberikan sentimen negatif ke aset berisiko,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ia menambahkan, awal pekan ini permintaan terhadap aset dolar AS sebagai aset aman terindikasi meningkat dengan penurunan tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun yang berada pada level 0,635 persen.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah akan bergerak melemah, kisaran Rp 14.100 per dolar AS hingga Rp 14.300 per dolar AS.

Dikutip Kontan.co.id, mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS pagi ini.

Pesso Filipina memimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS yang naik 0,14%.

Dolar Singapura menguat 0,07%, baht Thailand naik 0,05%, dan ringgit Malaysia menguat 0,04%.

Kemudian, rupee India menguat 0,03%, won Korea menguat 0,01% dan yen Jepang menguat 0,009% terhadap dolar AS.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 97,33, melemah dari akhir pekan lalu yang ada di 97,43.

Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.369 per dolar AS.

Lalu, bagaimana kurs rupiah terhadap dolar AS di Bank Besar?