Rupiah Berpotensi Melemah di Tengah Meningkatnya Penyebaran Covid-19
Sebagian aset berisiko kelihatan positif karena adanya komentar tertulis Gubernur the Fed yang mengatakan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, ada kekhawatiran pasar terhadap peningkatan penyebaran virus corona atau Covid-19 masih belum sirna.
Ariston menjelaskan, pagi ini sebagian aset berisiko kelihatan positif karena adanya komentar tertulis Gubernur the Fed yang mengatakan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah.
Menurutnya, suku bunga rendah dapat membantu untuk menggerakkan perekonomian di saat pandemi belum selesai.
Baca: IMF Bikin IHSG Kebakaran, Sektor Konsumer Paling Anjlok
Baca: Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 4,5 Persen
"Suku bunga rendah dalam jangka waktu yang lama untuk membantu memulihkan ekonomi dan data indeks aktivitas manufaktur dan non-manufaktur China bulan Juni yang menunjukan terjadi peningkatan aktivitas," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/6/2020).
Sementara itu, dia menambahkan, tarik menarik sentimen positif dan negatif ini bisa membuat rupiah bergerak galau atau mengalami pelemahan atau penguatan yang tipis hari ini.
"Potensi rupiah ada di kisaran level Rp 14.150 hingga Rp 14.300," kata Ariston.