Perbankan Syariah Dinilai Butuh Infrastruktur Teknologi dan Investasi
Maybank Indonesia menyatakan, potensi pengembangan perbankan syariah di Indonesia sangat menjanjikan.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maybank Indonesia menyatakan, potensi pengembangan perbankan syariah di Indonesia sangat menjanjikan.
Dalam kondisi pasar yang melemah akibat pandemi global, perbankan syariah diprediksi masih tetap dapat memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional.
Baca: Ekonom INDEF Sarankan Menkes Sebaiknya Diganti
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, untuk dapat merealisasikan kontribusi dan perannya, perbankan syariah membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai.
"Seperti di antaranya regulasi, kesiapan teknologi, investasi sumber daya guna melakukan penetrasi pasar dan penyediaan solusi keuangan berbasis syariah yang menjawab kebutuhan masyarakat dan tantangan bisnis saat ini," ujarnya saat webinar, Kamis (2/7/2020).
Taswin menjelaskan, Maybank Indonesia melalui Unit Usaha Maybank Syariah sejak 2014 telah menjalankan strategi Shariah First, yaitu inisitiatif yang mengutamakan solusi keuangan berbasis syariah untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas.
"Inisiatif ini telah memberi kontribusi 20 persen terhadap aset Maybank Indonesia dan membawa Maybank Indonesia menjadi salah satu bank yang melakukan pembiayaan syariah pada sejumlah proyek strategis termasuk di bidang infrastruktur, pertambangan, transportasi udara dan pengelolaan bandara," katanya.
Namun, lanjut dia, di tengah kondisi yang penuh tantangan, berbagai inovasi dan solusi berbasis teknologi digital hadir dan telah mempercepat proses adaptasi masyarakat dalam penggunaan teknologi tersebut.
"Hal ini mampu menggerakkan kembali perputaran ekonomi pada sektor ritel, termasuk food & beverage, melalui e-commerce serta sektor perbankan untuk memenuhi kebutuhan transaksi finansial melalui pemanfaatan teknologi tersebut," pungkasnya.