Sektor Infrastruktur Jadi Beban IHSG Saat Indeks Kawasan Asia Lompat Tinggi
Saham-saham pada sektor infrastruktur minus 0,32 persen membebani dan juga konsumsi naik tipis 0,01 persen
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0,30 persen atau naik tertahan 15,07 poin ke level 4.988,87 disaat mayoritas indeks saham Asia melompat.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, saham sektor infrastruktur minus 0,32 persen membebani dan juga konsumsi naik tipis 0,01 persen.
Baca: IHSG Diperkirakan Menguat, Cermati Saham Ini
"Keduanya membebani pergerakan IHSG disaat sektor pertambangan naik 1,45 persen, pertanian 0,99 persen, dan industri dasar 0,93 persen atau naik mendekati 1 persen," ujarnya, Senin (6/7/2020).
Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang minus 2,24 persen dengan kapitalisasi besar pada bobot IHSG menjadi sorotan setelah melemah lebih dari 2 persen.
"Di mana, TLKM memiliki obligasi jatuh tempo dan investor asing melakukan aksi jual bersih cukup besar hingga akhir sesi perdagangan," kata Lanjar.
Dia menambahkan, investor asing tercatat net sell sebesar Rp 547,34 miliar mengiringi pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 0,22 persen ke level Rp 14.490 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Data indeks keyakinan konsumen rilis dibawah ekspektasi sebesar 83,8 berbanding ekspektasi awal 84," pungkasnya.
Baca: IHSG Berpotensi Uji Level Psikologis 5.000
Sekadar informasi, ekuitas Asia ditutup menguat lebih dari 1 persen, indeks Nikkei naik 1,83 persen dan TOPIX naik 1,6 persen mengiringi penguatan yang signifikan pada indeks HangSeng 3,81 persen dan CSI300 5,67 persen.
Optimisme masyarakat China pada pemulihan ekonomi yang berujung pembelian aset berisiko besar-besaran setelah berada pada valuasi rendah yang dikutip media di sana.