Indonesia Sedang Mewacanakan, Tiga Negara Ini Terbukti Gagal Meredenominasi Mata Uangnya
Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana penyederhanaan nilai rupiah atau yang dikenal dengan istilah redenominasi kembali digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI).
Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Redenominasi pernah dilakukan oleh beberapa negara di dunia.
Ada yang berhasil dengan baik, ada pula yang dampaknya tidak begitu berarti bagi perekonomiannya, bahkan mengalami kegagalan yang mendekatkan pada krisis ekonomi.
Berikut contoh 3 negara yang pernah berlakukan redenominasi.
1. Brasil
Brasil tercatat pernah melakukan redenominasi pada mata uangnya.
Kendati demikian, negara ini mengalami banyak kerugian setelah mengubah jumlah digit karena buruknya kondisi ekonominya saat itu. Situasi politiknya juga masih bergejolak.
Pasca-redenominasi, mata uang Brasil terdepresiasi parah terhadap dollar AS. Tingkat inflasi juga naik tajam hingga sempat mencapai 500% per tahun.
Pemerintah dan Bank Sentral Brasil mengubah nomimal sekaligus mata uang dari cruzeiro menjadi cruzado sepanjang tahun 1986 sampai tahun 1989.
2. Korea Utara
Pemerintah komunis Korea Utara pernah melakukan redenominasi dengan mengubah 100 won menjadi 1 won. Namun realisasi di lapangan jauh dari sukses.
Di pemberlakukan redenominasi pada tahap awal, banyak warga yang panik karena kurangnya sosialisasi.
Saat itu, banyak warga yang datang ke bank menggantikan uang lama dengan uang baru, namun stok uang baru malah banyak yang tidak tersedia.