PGN: FSRT Nusantara I Normal, Gangguan Pasokan Gas Cepat Pulih
PGN berkomitmen menjaga pasokan gas tetap aman, sehingga senantiasa tanggap melaksanakan penanganan apabila terjadi gangguan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - PGN sebagai subholding gas berkomitmen menjaga pasokan gas tetap aman, sehingga senantiasa tanggap melaksanakan penanganan apabila terjadi gangguan.
Sehubungan dengan terhentinya pengaliran gas dari Floating Storage Receiving Terminal (FSRT) Nusantara Regas Satu, PT Nusantara Regas (NR) sebagai bagian dari keluarga subholding gas segera melakukan upaya perbaikan meminimalkan dampak dari gangguan tersebut.
Berdasarkan laporan, gangguan terhentinya proses regasifikasi di FSRT Nusantara Regas Satu yang terjadi pada Jumat (10/7/2020), sekitar pukul 09.50 WIB.
Baca: PGN Dukung Pertumbuhan Kawasan Industri Sumut Melalui Implementasi Kebijakan Harga Gas
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengungkapkan bahwa gangguan yang mengakibatkan terhentinya aliran gas, disebabkan oleh salah satu unit pemanas yang mengalami gangguan sistem kelistrikan.
“NR segera memulihkan kondisi gangguan dan gas dapat dialirkan kembali ke pembangkit pada pukul 14.55 WIB di hari yang sama dengan mengutamakan keselamatan kerja dan keamanan infastruktur. Sebisa mungkin dipercepat pengerjaannya, tapi kami berkomitmen untuk tetap tidak melupakan aspek safety,” jelas Rachmat pada Minggu (12/7/2020).
Rachmat juga menjelaskan, PGN dan NR akan mengupayakan yang terbaik, agar kejadian ini tidak berdampak terlalu luas dan menganggu kegiatan-kegiatan vital masyarakat terdampak, mengingat pentingnya energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Baca: Penurunan Harga Gas Bumi Berpengaruh Pada Sektor Pangan Nasional
"Sejalan dengan PLN yang siaga menjaga pasokan listrik dan menerapkan standar yang lebih tinggi pada penyediaan listrik,” ujar Rachmat.
NR memiliki portofolio mengelola FSRU Nusantara Regas berlokasi di Teluk Jakarta dengan kapasitas regasifikasi 500 MMSCFD, serta dapat menerima kapal LNG ukuran 125.000 meter kubik sampai dengan 155.000 m3.
Melalui fasilitas ini, NR memenuhi kebutuhan pasokan gas bumi pada pusat-pusat pembangkit listrik PLN.
“Pada saat kejadian kemarin, volume penyaluran gas sebesar 146 BBTUD. Selama kondisi pandemi Covid-19, terdapat penyesuaian demand dengan volume penyaluran kisaran 200 BBTUD, sedangkan sebelum Covid-19 di tahun 2020, rata-rata penyaluran gas bumi sebesar 265 BBTUD,” ungkap Rachmat.
Baca: Penjelasan Pertamina soal Mobil Wapres Isi Bensin dari Jeriken di Pinggir Jalan
Dengan ini, NR memenuhi permintaan gas untuk mendukung sektor kelistrikan nasional, serta menjadi tonggak baru pemanfaatan LNG untuk domestik.
Sebagai subholding gas, PGN berkomitmen untuk bersinergi dengan PLN untuk meningkatkan utilisasi gas di sektor kelistrikan supaya dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Dukungan PGN dalam sektor kelistrikan, juga ditunjukan pada kapasitasnya dalam mengembangkan infrastruktur gas bumi.
Termasuk mengembangkan Small Scale LNG yang digunakan untuk memasok kebutuhan energi sektor kelistrikan dan mendukung implementasi Kepmen ESDM 91.K/ 2020 untuk mewujudkan listrik sebagai energi yang andal dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Baca: Penurunan Harga Gas Beri Penghematan Signifikan Bagi Industri Pupuk
“Kami juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan akibat gangguan yang terjadi, dan akan berupaya melakukan perbaikan-perbaikan agar kejadian tersebut tidak terulang lagi sehingga pelanggan dapat kembali menikmati gas sebagai energi baik yang efisien.” ujar Rachmat.
Sebagai pionir pemanfaatan gas bumi, PGN akan terus membangun infrastruktur dan memperluas pemanfaatan gas bumi di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami mengharapkan dukungan seluruh stakeholder dan masyarakat agar PGN dengan peran subholding gas dapat memperluas layanan energi baik gas bumi, energi ramah lingkungan, praktis, dan bebas subsidi bagi ketahanan energi nasional," pungkas Rachmat.