Chandra Asri Petrochemical Dapat Pinjaman Pembiayaan Rp 2,9 Triliun dari Bank DBS
Dukungan pembiayaan tersebut untuk kebutuhan modal kerja dalam bentuk Trade Financing dan Revolving Credit Facility.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mendapat dukungan pembiayaan dari Bank DBS senilai US$ 195 juta atau setara Rp 2,9 triliun.
Selain itu, Bank DBS Indonesia juga memberi dukungan pemanfaatan teknologi platform digital DBS Ideal dan DBS Rapid untuk mengelola efektivitas dan efisiensi bisnis.
Dukungan pembiayaan tersebut untuk kebutuhan modal kerja dalam bentuk Trade Financing dan Revolving Credit Facility.
Baca: Chandra Asri Pasok Bahan Baku Flocked Swab untuk Produksi Swab Test Covid-19
Baca: Chandra Asri Resmikan Pabrik Baru Polyethylene dengan Nilai Rp 5,3 Triliun
Selain itu, Bank DBS melihat meskipun di tengah pandemi permintaan domestik untuk produk Chandra Asri tetap tinggi karena merupakan salah satu produsen bahan baku peralatan medis seperti masker dan Alat Pelindung Diri (APD).
“Kami ingin menunjukkan dukungan kepada Chandra Asri sebagai nasabah korporasi jangka panjang Bank DBS dalam menghadapi situasi saat ini. Salah satunya melalui bantuan pembiayaan yang kami berikan untuk dapat tetap mengembangkan bisnis mereka," jelas Corporate Banking Director DBS Indonesia Kurnady Lie dalam rilis yang diterima Kontan, Senin (20/7).
Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana penjualan produk dan proses penagihan berjalan seperti biasa, serta harus menerapkan pengaturan kerja secara terpisah, Chandra Asri menggunakan layanan perbankan korporasi digital DBS Ideal untuk tetap dapat melanjutkan transaksi keuangan sehari-hari.
Tidak hanya itu, sejak Mei lalu Chandra Asri telah menggunakan layanan perbankan korporasi digital kami yakni DBS Rapid (Real Time Application Programming Interface) yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan keuangan nasabah khususnya di masa sulit seperti ini melalui digitalisasi proses transaksi perbankan agar dapat tetap mengedepankan aspek keberlanjutan (sustainability) dalam menjalankan operasional bisnis.
DBS Rapid terdiri dari tiga pilar mendasar, yaitu: Digitalisasi, Kecepatan, dan Inter-konektivitas.
Ketiga pilar ini memberikan pengalaman integrasi tanpa hambatan antara bank dan sistem di dalam perusahaan nasabah yang memungkinkan pemrosesan pembayaran, piutang, pencarian informasi tentang alur kerja bisnis nasabah, dan memfasilitasi transaksi bisnis di ekosistem nasabah secara real time.
Bank DBS secara kontinu memberikan berbagai layanan perbankan, kepada Chandra Asri yang telah menjadi nasabah korporasi Bank DBS sejak 2005 melalui berbagai layanan perbankan seperti manajemen kas, fasilitas perdagangan, treasury, pasar modal utang, hingga pinjaman yang mengedepankan kebutuhan nasabah secara menyeluruh.
“Sebagai salah satu pemain utama industri di Indonesia, Chandra Asri berkomitmen penuh untuk terus menjadi penopang pertumbuhan industri hilir petrokimia. Oleh karena itu, kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bank DBS dalam mendukung upaya reaktivasi pertumbuhan industri yang kami lakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Direktur Keuangan Chandra Asri Andre Khor.
Chandra Asri merupakan produsen petrokimia yang terintegrasi terbesar di Indonesia dan mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker di Indonesia, memproduksi Olefin (Etilena, Propilena), Pygas dan Campuran C4, serta Poliolefin (Polietilena dan Polipropilena).
Dengan DBS Rapid, Chandra Asri dapat mengurangi waktu pemrosesan pengiriman uang serta mendigitalisasi proses cash management, yang sesuai dengan ekspektasi manajemen Chandra Asri untuk menerapkan teknologi baru dan melancarkan Program Transformasi Digital.
Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Chandra Asri Petrochemical dapat dukungan pembiayaan US$ 195 juta dari Bank DBS