Kisah Miliuner Muda Aswin Yanuar, Sukses Bisnis Rumah Mewah Harga 'Murah', Rupanya Pernah Jual Risol
Kisah inspiratif dari miliuner muda asal Surabaya, Aswin Yanuar, pernah jatuh bangun kini sukses di dunia properti.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kisah inspiratif kali ini datang dari miliuner muda asal Surabaya, Aswin Yanuar.
Sosok CEO PT Maswindo Bumi Mas yang bergerak dalam bidang properti ini, dikenal karena menawarkan rumah mewah dengan harga terjangkau.
Kini dirinya sudah bisa mensejahterakan 150 karyawan dan memiliki total aset sekitar 70 miliar.
Lantas bagaimana perjalanan Aswin meraih kesuksesannya?
Pria yang lahir pada 7 Januari 1989 ini, awalnya memulai karir di dunia entertain.
Ia pun merantau dari Surabaya ke Jakarta untuk menjadi bintang film dan model.
Baca: Industri Properti Diproyeksi Masih Hadapi Tantangan Berat Enam Bulan ke Depan
Namun, seiring berjalannya waktu, Aswin menemukan tambatan hati dan memutuskan berhenti di panggung hiburan.
Padahal, kala itu dirinya menaungi unit produksi film dan agency model hingga sempat hidup nyaman.
"Saya ketemu istri lalu menikah, disuruh istri keluar dari film karena godaannya banyak di dunia entertain."
"Setelah keluar saya jadi kerja apa saja, serabutan, jadi supir, nyewain mobil."
"Sampai jualan risol dan gorengan di pinggir jalan, tepatnya di Perumahan Mutiara Gading Bekasi," tutur Aswin kepada Tribunnews, Selasa (22/7/2020) malam.
Singkat cerita, dirinya pun kembali ke Surabaya karena keinginan sang ibunda yang menyuruhnya menjual tanah kavling milik keluarga.
Baca: Bidik Kalangan Milenial, Pengembang Properti di Bogor Ini Tawarkan Rumah Mulai Rp 1,9 Miliar
Dari situlah, Aswin memulai karir di bidang properti dengan bekerja sebagai marketing selama setahun.
Saat sedang menjaga di lokasi properti, Aswin bertemu dengan seseorang yang ingin menjual tanahnya.
Namun, tanah tersebut tidak memiliki akses, sehingga Aswin harus membeli tanah yang ada didepannya.
Kala itu, Aswin menemui kesulitan lantaran pemilik tanah di depan merupakan musuh bebuyutan.
Ia pun harus mendatangi berkali-kali bahkan diusir untuk mendapat persetujuan agar tanah itu dijadikan jalan akses.
Perjuangannya membujuk pemilik tanah pun membuahkan hasil, padahal ia hanya memiliki modal Rp 10 juta saja.
"Modal saya cuma 10 juta untuk buat kavlingan, diiket 5 juta, 5 juta lagi untuk notaris dan lain-lain."
"Rupanya tanah hasil kavlingan laku terjual dalam sebulan padahal target ketiga pihak tiga bulan."
Baca: Strategi Marketing Lewat Media Sosial dan Infuencer Terbukti Ampuh untuk Bisnis Properti
"Saya untung Rp 350 juta, lalu saya sama istri takut megang uang segitu karena nggak pernah main properti, kali pertama kok langsung enak gini," papar pria berusia 31 tahun ini.
Kemudian, uang tersebut, ia belikan tanah lagi untuk dibuat kavling dan dijual kembali.
Setelah perjalanannya ini, Aswin mengakui sempat mengalami kerugian besar.
Kala itu, karyawannya yang baru berjumlah 5, ada yang korupsi hingga rugi kurang lebih Rp 500 juta.
"Saya nuduh istri saya, kok mau beli tanah lagi kurang duitnya, ternyata karyawan saya akhirnya ngaku korupsi karena buat beli burung murai dari Malaysia banyak yang mati dan dia rugi," tutur Aswin.
Dari pengalaman tersebut, Aswin pun memulai kembali untuk berjualan tanah dan mencoba berinovasi.
Baca: Kebangkitan Industri Properti Diperkirakan Tertahan Pandemi Corona
"Saya berpikir ingin coba bikin rumah custom. Lalu saya bangun rumah dua lantai di gang dua meter, tetangga kaget banyak yang suka."
"Akhirnya tanah dan bangunan rumah yang habis Rp 550 juta coba saya jual, ternyata laku Rp 750 juta."
"Jadi saya pikir banyak yang suka designku, akhirnya saya beli rumah lagi dan saya berniat jadi developer rumah custom yang kaya," tutur Aswin.
Semakin berinovasi, Aswin pun ingin membuat rumah mewah bermacam gaya dan mulai mempelajari dengan berbagai cara.
Baca: Perkembangan Infrastruktur Dorong Pertumbuhan Properti
"Kita pengin tahu dalemnya rumah mewah seperti apa, renovasi berkali-kali setelah jadi, terus dijual dan laku."
"Akhirnya soal tanah yang handle istri, saya fokus ke design rumah, saya kerja di lapangan, ikut jadi tukang dan kuli," ujarnya Aswin.
Hingga kini, bisnis propertinya terus berjalan dan sudah memiliki 150 karyawan.
Terhitung, bapak empat orang anak ini bisa membuat properti sebanyak 10-30 unit dalam satu tahun.
Kendati sudah memiliki perusahaan dengan total aset puluhan miliar, Aswin mengaku masih terjun ke lapangan untuk mengontrol designnya sendiri.
(Tribunnews.com/Maliana)