Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jokowi: Kalau Bapak Ibu Sarapan Nasi Goreng Setiap Pagi, Saya Sarapan Angka

Hal itu disampaikan Presiden dalam Penyaluran Dana Bergulir untuk Koperasi dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, di Istana Negara, Kamis, (23/7/202

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jokowi: Kalau Bapak Ibu Sarapan Nasi Goreng Setiap Pagi, Saya Sarapan Angka
tangkapan layar di kanal YouTube Sekretariat Presiden
Jokowi 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bahwa setiap hari 'sarapan' angka-angka berisi laporan tentang perkembangan kondisi ekonomi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden dalam Penyaluran Dana Bergulir untuk Koperasi dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, di Istana Negara, Kamis, (23/7/2020).

"Saya senang karena setiap hari saya itu dapat angka-angka. Setiap pagi sarapannya angka. Kalau bapak ibu mungkin sarapannya nasi goreng atau roti kalau saya sarapannya angka-angka setiap hari," kata Presiden.

Baca: Jokowi: Kuartal II Pertumbuhan Ekonomi akan Jatuh Minus, Kita Harus Ngomong Apa Adanya

Dari laporan yang ia baca, menurut Presiden  pertumbuhan ekonomi sudah mulai membaik.

Sejumlah sektor mulai bergeliat, salah satunya sektor konsumsi.

"Artinya mungkin peredaran uang yang ada di bawah karena ada BLT Desa, ada Bansos tunai, ada Bansos Sembako itu akan sangat mempengaruhi daya beli dan konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat," katanya.

Selain itu, menurut Presiden, ekspor juga naik dibanding periode Mei dan Juni.

Berita Rekomendasi

Momentum dan kondisi tersebut menurut Presiden harus dijaga dan ditingkatkan.

"Momentum-momentum ini jangan kita lewatkan. Koperasi juga sama. Saya ingin agar indikator-indikator yang tadi saya sampaikan itu juga diikuti gerakan koperasi secepat-cepatnya juga memberikan dorongan pinjaman kepada para pelaku-pelaku usaha terutamanya pelaku UMKM," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kondisi sekarang ini sangatlah sulit.

Pemerintah selain harus mengendalikan penyebaran Covid-19 juga harus menahan dampak ekonomi yang ditimbulkan.

"Kita tahu semuanya keadaan sekarang adalah keadaan yang tidak mudah. Keadaan yang sangat sulit bagaimana mengendalikan Covid-19 dan ekonomi ini supaya berjalan beriringan, bukan hal yang mudah," kata Presiden.

Presiden mengatakan bahwa perkembangan ekonomi global sangat dinamis.

Prediksi pertumbuhan ekonomi berubah-ubah karena kondisi yang tidak menentu. Misalnya pada tiga bulan lalu ia menelpon Managing Director IMF Kristalina Georgieva yang menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan minus 2,5 persen dari sebelumnya plus 3 sampai 3,5 persen.

Sementara itu sebulan kemudian Presiden Bank Dunia David Malpass menyebut pertumbuhan ekonomi dunia akan minus 5 persen.

"Dua minggu yang lalu saya telpon OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) beda lagi.

Pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan tumbuh minus, tumbuh  tapi minus 6 sampai minus 6 sampai minus 7,6 persen," tuturnya.

Kondisi tersebut menurut Presiden menggambarkan bahwa setiap harinya kondisi perekonomian semakin sulit.

Hal yang sama juga dialami negara lain misalnya Perancis akan minus 17 persen, Inggris minus 15 persen, Jerman minus 11 persen, Amerika minus  9,7 persen, Jepang minus 8,3 persen, Malaysia minus 8 persen, dan lainnya.

"Bayangkan,  isinya hanya minus minus minus minus minus dan minusnya itu adalah dalam posisi yang gede-gede seperti itu,"  ujar Presiden.

"Gambaran apa yang ingin saya sampaikan? bahwa setiap bulan selalu berubah-ubah sangat dinamis dan posisinya tidak semakin mudah tetapi semakin sulit," tutur Presiden menambahkan.

Sementara itu Indoensia menurut Presiden, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan minus di kuartal kedua, meski di kuartal pertama masih mencatatkan positif 2,97 persen. 

"Di kuartal ke 2 kita sudah akan jatuh minus. kita harus ngomong apa adanya. bisa minus 4,3 persen sampai mungkin 5," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas