Sampai 22 Juli 2020, Penyerapan Anggaran Covid-19 Baru 19 Persen dari Total Rp 695 T
Dari total anggaran stimulus sebesar Rp695 triliun hanya Rp135 triliun yang terealisasi atau baru terserap 19 persen.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mangatakan, penyerapan anggaran stimulus penanganan Covid-19 masih belum optimal dan kurang cepat peralokadiannya.
Menurut Jokowi, berdasarkan data yang diterima hingga 22 Juli 2020, dari total anggaran stimulus sebesar Rp695 triliun hanya Rp135 triliun yang terealisasi atau baru terserap 19 persen.
Lalu, stimulus di sektor perlindungan sosial baru terserap 38 persen, di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baru terserap 25 persen, di sektor kesehatan 7 persen dan insentif usaha baru terserap 13 persen.
Baca: Serapan Anggaran Covid-19 Rendah, PKS Sentil Jokowi: Presiden Mesti Lihat Akar Masalahnya
Untuk itu, Presiden meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk segera melakukan langkah cepat dan bekerja untuk menyelesaikan permasalahan itu.
Baca: Presiden: Jangan Sampai Aura Krisis Pandemi Covid-19 Hilang
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Pengarahan Kepada Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19, melalui virtual, Senin (27/7/2020).
Baca: Hingga 25 Juli, 1.574 Pasien Positif Covid-19 Dirawat di RS Wisma Atlet Kemayoran
"Saya ingatkan kalau masalahnya di regulasi dan administrasi segera dilihat betul kalau memang di regulasi revisi regulasi itu agar segera ada percepatan, lakukan shortcut," kata Jokowi.
Presiden juga meminta jajarannya untuk menghilangkan ego sektoral dalam mengatasi permasalahan itu.
"Saya ingin di setiap posko yang ada baik di BNPB di pusat, di daerah, di komite kelihatan sangat sibuk ke sana ke sini, ke sana ke sini gitu loh. Aura krisisnya ada," jelas Jokowi.