Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Sepeda Brompton Basic Capai Rp 50-60 Juta, Diduga karena Permainan Bisnis

Saat ini harga sepeda Brompton dapat mencapai Rp 50-60 juta per unit. Namun, tidak sedikit yang memiliki sepeda lipat tersebut. Berikut penjelasannya.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Harga Sepeda Brompton Basic Capai Rp 50-60 Juta, Diduga karena Permainan Bisnis
Tribunnews/Irwan Rismawan
Mekanik memperbaiki sepeda Brompton di Bengkel Sepeda Good Ride Bike Cafe, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (5/7/2020). Permintaan jasa servis dan rakit sepeda meningkat seiring menaiknya tren bersepeda masyarakat selama masa pandemi virus corona (Covid-19). 

TRIBUNNEWS.COM - Merek sepeda asal Inggris, Brompton, menjadi populer akhir-akhir ini.

Hal ini menyusul meningkatnya tren bersepeda di masa pandemi Covid-19.

Brompton juga menjadi perhatian karena harganya yang dianggap sangat tinggi untuk sebuah sepeda.

Saat ini, harga sepeda Brompton dapat mencapai Rp 50-60 juta per unit.

Namun, tidak sedikit yang memiliki sepeda lipat tersebut.

Lantas mengapa harga sepeda Brompton bisa tinggi?

Baca: Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Sebuah Gubuk saat Gowes, Sempat Hilang Kontak dengan Rekan

Founder of Brompton Owner Group Indonesia, Baron Martanegara, mengungkapkan harga Brompton di era pandemi sangat melambung dibanding sebelum pandemi.

Berita Rekomendasi

"Jauh banget, ada tiga sampai lima kali lipat," ungkap Baron dalam program diskusi Overview Tribunnews yang membahas maraknya tren bersepeda, Kamis (30/7/2020).

Founder of Brompton Owner Group Indonesia, Baron Martanegara
Founder of Brompton Owner Group Indonesia, Baron Martanegara (Instagram/baronmartanegara73)

"Misal kita ambil tipe basic, awalnya dulu itu antara Rp 23-25 juta, kemudian tiga bulan kemudian Rp 33-35 juta, mulai pandemi ini jadi Rp 50-60 juta, itu yang standar," imbuh Baron.

Baron menjelaskan, ada dugaan permainan bisnis yang menjadi penyebab meroketnya harga sepeda Brompton.

"Itu harga yang dimainkan, karena sorry sorry aja, banyak pemain atau pedagang baru yang berhijrah menjadi berbisnis Brompton," ujarnya.

Menurutnya, saat ini banyak pedagang Brompton yang sebelumnya tidak memiliki latar belakang bisnis sepeda.

"Yang saya lihat ada pemain kosmetik, pedagang susu, semua berbisnis Brompton, mungkin cuan-nya gede kali ya," ujar Baron.

Baca: Gara-gara Tergiur Diskon Sepeda Brompton, Artis ini Tertipu Puluhan Juta Rupiah di Toko Online

Pemilik modal, disebut Baron, mencoba memasang harga tinggi untuk melihat respons masyarakat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas