Resesi Ekonomi Artinya Ada Penurunan Nilai Pertumbuhan Ekonomi, Berikut 5 Negara yang Mengalami
resesi ekonomi adalah situasi terjadinya penurunan nilai pertumbuhan ekonomi rill menjadi negatif sepanjang sepertiga tahun berturut-turut
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung beberapa bulan ini telah memukul perkonomian sebagian negara besar.
Bahkan terdapat beberapa negara yang mengalami resesi ekonomi.
Lantas, Apa itu resesi ekonomi?
Dikutip dari Buku Ekonomi Makro (2020) karya Andul Rahman Suleman dkk, resesi ekonomi adalah situasi terjadinya penurunan nilai pertumbuhan ekonomi rill menjadi negatif sepanjang sepertiga tahun berturut-turut.
![Apa Itu Resesi? Simak Penjelasannya Berikut Ini Lengkap Beserta 5 Indikator Resesi](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/apa-itu-resesi.jpg)
Baca: Kekhawatiran Terhadap Resesi Global Bikin IHSG Sore Ini Terperosok 2,78 Persen
Baca: DPR Minta Pemerintah Antisipasi Potensi Resesi Ekonomi
Dalam perekonomian, semakin lama situasi resesi ekonomi berlangsung, akan berakibat terjadinya depresi ekonomi.
Hal ini akan mendorong terjadinya istilah economy collapse atau kebangkrutan dalam ekonomi.
Dikutip dari Kompas.com, ada beberapa tanda-tanda awal terjadinya resesi.
Tanda-tanda tersebut yakni dapat tercemin dari:
- Indeks bursa efek turun terus menerus
- Banyak barang ditawarkan, banyak kredit ditawarkan
- Mulai pemutusan hubungan kerja
- Mulai penutupan usaha
Indikator ini disebut leading indicator pasar ke arah bearish market.
Penurunan kegiatan ekonomi mungkin hanya berlangsung beberapa bulan, biasanya kurang dari enam bulan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.