Brand Lokal Bersaing di Bisnis Fesyen Anak di Tengah Gempuran Produk Impor
Dengan potensi pasar yang sangat besar di Indonesia, saat ini brand fashion untuk anak-anak masih didominasi produk dari luar negeri dan produk impor.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Industri kecil menengah (IKM) merupakan sektor yang cukup tangguh di masa-masa krisis. Hal ini dibuktikan pada krisis ekonomi tahun 1998 maupun saat pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini.
IKM fesyen pun mempertahankan bisnisnya dengan keuletan dan strategi usaha yang inovatif. Salah satu upaya pelaku IKM merek fesyen, Ziel Kids, yang terus berkomitmen membangun brand lokal khususnya di fashion baju anak-anak di Indonesia.
Dengan potensi pasar yang sangat besar di Indonesia, saat ini brand fashion untuk anak-anak masih didominasi produk dari luar negeri dan produk impor.
Karena itu pihaknya juga melakukan penetrasi pasar melalui semua channel digital baik WA, marketplace hingga Instagram.
Baca: Industri Fesyen Muslim Didorong Jadi Produk Unggulan ke Pasar Dunia
Jessica Meilya, founder Ziel Kids mengatakan respon dan minat masyarakat saat ini cukup baik, terutama dari ibu-ibu milenial. Ziel Kids pun akan terus berinovasi membuat baju-baju yang menarik dan nyaman untuk anak-anak.
Baca: Kemenperin Luncurkan Program Inkubator BCIC untuk Industri Kreatif Kriya dan Fesyen
"Produk-produk Ziel Kids semuanya merupakan produk dalam negeri, dan kami berkeinginan untuk menaikan local brand baju anak-anak dan memajukan penjahit di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (12/8/2020)
Ziel Kids juga memberikan garansi tukar ukuran untuk setiap pembelian karena perbedaan postur badan anak-anak tidak dapat berpatokan pada umur saja.
Baca: Terapkan Konsep Sociopreneur, Cottonology Sukses Berbisnis Fesyen dengan Berdayakan Warga
Dibandingkan brand anak-anak lain, koleksi dari Ziel Kids juga mudah di mix and match sehingga memudahkan para ibu mencocokan atasan dan bawahan baju anaknya.
Meski terkadang ada beberapa model baju yang kurang banyak peminatnya, hal ini justru menjadi masukan bagi Ziel Kids untuk mengetahui selera pasar.
Kritikan dari pelanggan terhadap produknya pun menjadi masukan untuk lebih berkembang ke depannya.
Jessica menambahkan bahwa Ziel Kids akan terus menambah 15-25 model baru hingga akhir tahun dan berkolaborasi dengan influencers. Ziel Kids juga akan lebih banyak membuat baju dengan model-model santai dan untuk di rumah, serta memperbanyak koleksi "couple" anak dan ibunda.
Ia menambahkan, saat ini Ziel Kids sudah mencapai omzet Rp 100-200 juta per bulan, dengan pangsa pasar paling besar di Jabodatabek dan Surabaya.
Ke depannya diharapkan bisa mencapai rata-rata omset bulanan kembali, meski terdampak karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Untuk ke depannya kami akan memperbanyak varian dan model, sehingga para mommy memiliki banyak pilihan," ujarnya.
Editor: Yudho Winarto
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Brand lokal ramaikan segmen ritel fesyen anak-anak