Luhut: Transportasi Udara Bisa Jadi Tulang Punggung Pemulihan Ekonomi Nasional
Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan sektor transportasi udara dapat menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional.
Editor: Sanusi
![Luhut: Transportasi Udara Bisa Jadi Tulang Punggung Pemulihan Ekonomi Nasional](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-koordinator-bidang-kemaritiman-dan-investasi-luhut-binsar-pandjaita.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan sektor transportasi udara dapat menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi nasional.
Menurutnya, transportasi udara ini dapat menggerakkan pariwisata domestik yang menjadi potensi besar untuk pemulihan ekonomi saat ini.
"Maka dari itu, reaktivasi pariwisata perlu dilakukan agar transportasi udara tetap berjalan dan ekonomi pun kembali bergerak pulih," ucap Luhut dalam webinar bertajuk Transportasi untuk Merajut Keberagaman, Jumat (14/8/2020).
Baca: Menhub: Transportasi Udara Bisa Gerakkan Ekonomi Nasional
Tetapi menurut Luhut, reaktivasi pariwisata ini harus tetap mengedepankan kesehatan masyarakat, mulai dari lingkungannya dan protokol kesehatan di masa pandemi ini," kata Luhut.
Terkait reaktivasi pariwisata, Luhut menegaskan, pemerintah tidak ingin terburu-buru dan harus bertahap, bertingkat dan berlanjut melihat kondisi yang terjadi di lapangan.
"Kita harus hati-hati dalam menghadirkan kebijakan di tengah pandemi ini, harus ada kesiapan terkait langkah yang diambil untuk pariwisata ini," ucap Luhut.
Ia juga mengungkapkan, saat ini ada program stimulus untuk pariwisata sebesar Rp 3,8 triliun yang termasuk di dalamnya insentif untuk airlines sebesar Rp 430 miliar (alokasi anggaran dari Kementerian Perhubungan).
"Pemerintah juga merencanakan peningkatan kapasitas jumlah penumpang dalam pesawat yang saat ini hanya 70 persen dari kapasitas angkut maksimal. Tetapi kembali lagi, ini bertahap dan melalui evaluasi serta dengan standar operasi yang ketat," kata Luhut.