Presdir AP II: Covid-19 Jadi Tantangan Terberat Sepanjang Sejarah Industri Penerbangan di Dunia
dalam menghadapi pandemi global Covid-19 ini, Angkasa Pura II mengambil kebijakan strategis guna menjaga operasional dan bisnis perseroan.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) pada 13 Agustus 2020 memperingati HUT ke-36 dengan kesederhanan sebagai refleksi atas musibah akibat pandemi global Covid-19.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan HUT ke-36 di tengah pandemi ini menjadi momentum bagi perseroan untuk semakin bersemangat dalam melakukan terobosan dan menciptakan inovasi.
“Pengalaman selama 36 tahun mengelola bandara sangat bermanfaat bagi Angkasa Pura II dalam menghadapi segala situasi. Kami pernah mengalami situasi yang menguntungkan, dan kini menghadapi situasi yang sangat menantang akibat pandemi global Covid-19,” ujar Awaluddin, Jumat (14/8/2020).
Baca: AP II: Maskapai Jangan Buru-buru Meminta Kenaikan Kapasitas Angkut Pesawat
Baca: AP II Mencatat Jumlah Penumpang Pesawat Meningkat 143 Persen pada Juli 2020
“Momentum ulang tahun menjadi penyemangat bagi Angkasa Pura II untuk menatap masa depan, menghadapi situasi sulit ini, dan mengembangkan perusahaan menjadi Airport Enterprise Leader in The Region,” jelas Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin menuturkan pandemi global Covid-19 merupakan tantangan paling berat sepanjang sejarah industri penerbangan di dunia, melebihi peristiwa sebelumnya seperti krisis minyak pada 1972-1973, perang Iran-Irak pada 1981-1982, krisis Timur Tengah pada 1991-1992, peristiwa 9/11, SARS pada 2003-2004 dan krisis keuangan pada 2008-2009.
Adapun dalam menghadapi pandemi global Covid-19 ini, Angkasa Pura II mengambil kebijakan strategis guna menjaga operasional dan bisnis perseroan.
“Saat ini kami berada di dalam fase Business Survival, yang mengedepankan program penghematan yakni Cost Leadership sehingga pada Januari - Juli 2020 kami dapat menghemat Rp1,4 triliun dari rencana pengeluaran yang ditetapkan pada awal tahun.”
“Program lainnya adalah Capex Disbursement yang berhasil memangkas belanja modal pada tahun ini menjadi Rp 712 miliar, serta program Cash Flow Management yang mengatur secara ketat dan terperinci mengenai Cash in/Cash Out,” ungkap Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin menuturkan program-program tersebut secara perlahan mampu menuntun Angkasa Pura II dalam menghadapi dampak pandemi.
“Pada kinerja Juli 2020, pertumbuhan angkutan udara di 19 bandara PT Angkasa Pura II meningkat hingga 135 persen, dan pendapatan serta EBITDA juga sudah membaik.”
Core Values Akhlak
Pada hari ini bertepatan dengan HUT ke-36, PT Angkasa Pura II juga meluncurkan nilai utama perusahaan (core values) yang baru yaitu AKHLAK, akronim dari Amanah; Kompeten; Loyak; Adaptif; dan Kolaboratif.
Seiring dengan Core Values AKHLAK PT Angkasa Pura II memperkenalkan program flagship AP2 ACT atau Angkasa Pura 2 Against Corruption Today yang mengimplementasikan 4 No’s yakni No Bribery, No Kickback, No Gift dan No Luxurious Hospitality.
AKHLAK sendiri merupakan upaya Kementerian BUMN yang ditindaklanjuti oleh PT Angkasa Pura II untuk meningkatkan daya saing menjadi pemain global dan pabrik talenta.
“Dengan demikian, Corporate Culture Architecture PT Angkasa Pura II terdiri dari Basic Belief yaitu Committed to Excellence, lalu Core Values yaitu AKHLAK, dan Key Behaviour yaitu Performing Delighted Services,” ujar Muhammad Awaluddin.