Ekonom Hendri Saparini: UMKM Juga Perlu Ditolong Lewat Bansos
Pemerintah bisa mengaitkan upaya menolog UMKM lebih luas lagi melalui program kesehatan dan bantuan sosial (bansos).
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengusaha di sektor Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus berjibaku dengan pandemi corona atau Covid-19 agar tetap bertahan menjalankan bisnisnya.
Dengan segala kebijakan dan bantuan dari pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional, nyatanya tahun 2020 ini tinggal menyisakan empat bulan lagi, lalu bagaimana nasib UMKM?
Ekonom senior dan pendiri Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan, pemerintah bisa mengaitkan upaya menolog UMKM lebih luas lagi melalui program kesehatan dan bantuan sosial (bansos).
"Kalau program kesehatan dan bansos pemerintah dikaitkan dengan UMKM, ini akan menjadikan UMKM jauh lebih cepat dalam menyerap lapangan kerja dan menciptakan nilai tambah. Tahun ini waktunya tinggal sedikit untuk program sosial, tapi realisasinya masih rendah," ujarnya saat webinar, Jumat (21/8/2020).
Baca: Faisal Basri Prediksi Kemenkeu Bisa Menyerah Salurkan Anggaran Bansos Covid-19
Selain itu, bahan baku UMKM maupun perusahaan besar juga masih banyak impor karena tidak adanya keterkaitan antara keduanya.
"Kalau kita lihat contoh di Jepang, ada industri otomotif itu ribuan UMKM itu jadi pendukung. Disini banyak dari impor," kata Hendri.
Baca: Core Indonesia: BUMN Jangan Impor Terus, Pakai Dong Produk UMKM Lokal
Karena itu, dia menilai pemerintah bisa memperbaiki kebijakan penyaluran bansos ke masyarakat pada tahun depan dengan melibatkan peran lebih banyak ke UMKM.
Jika UMKM bisa memiliki keterkaitan dengan program bantuan pemerintah tersebut maka diyakini lapangan kerja bisa lebih banyak tercipta untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi.
"Pemerintah kalau mau memberikan bansos untuk masyarakat, integrasikan dengan UMKM, sehingga multiplier-nya lebih besar. Ini sangat mungkin dilakukan pemerintah, coba bansos menggunakan produk-produk dari UMKM atau mereka yang di industri hilir," pungkasnya.