Libur Panjang, 230 Ribu Orang Lintasi Penyeberangan Merak-Bakauheuni
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat, trafik penumpang saat libur panjang HUT RI ke-75 dan Tahun Baru Islam mengalami peningkatan.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat, trafik penumpang saat libur panjang HUT RI ke-75 dan Tahun Baru Islam mengalami peningkatan.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan, trafik penumpang yang melakukan penyebarangan di lintas Merak-Bakauheuni pada 14 - 22 Agustus 2020 berjumlah 230.297 orang.
"Jumlah ini meningkat satu persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, yang hanya mencapai 227.753 orang," kata Shelvy dalam keterangannya, Minggu (23/8/2020).
Sementara itu menurut Shelvy, jumlah kendaraan roda dua sebanyak 11.744 unit atau naik 12 persen diandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai 10.454 unit.
"Animo masyarakat yang melakukan perjalanan dengan kapal ferry di lintas Merak-Bakauheni, relatif masih cukup tinggi seiring hari libur nasional karena bertepatan dengan long weekend," ujar Shelvy.
Baca: Wajib Dicatat! Kabar Gembira Terkait Jadwal Cuti Bersama PNS Dapat Total 11 Hari Libur Pengganti
Baca: Hari Pertama Libur Panjang Tahun Baru Islam, Kawasan Puncak Ramai
Pada masa adaptasi kebiasaan baru ini, lanjut Shelvy, masyarakat sudah banyak yang mulai melakukan perjalanan untuk liburan khususnya dari Sumatera dan Jawa ataupun Bali.
Shelvy juga mengungkapkan, ASDP pun terus berupaya menghadirkan layanan penyeberangan yang mudah, aman dan nyaman bagi pengguna jasa mulai dari pembelian tiket, perjalanan di kapal hingga tiba di pelabuhan.
"Layanan ini untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dan keamanan, baik di pelabuhan dan kapal secara ketat di tengah wabah Covid-19 ini," ucap Shelvy.
Lanjut Shelvy, protokol kesehatan wajib diterapkan dan ASDP juga melakukan desinfektan terhadap ruang publik dan kapal, pemeriksaan suhu tubuh, pengaturan physical distancing, mewajibkan penggunaan masker bagi penumpang maupun petugas.
"Kami juga menyediakan wastafel dan hand sanitizer, serta pembatasan muatan penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas maksimal kapal untuk menekan penyebaran Covid-19," kata Shelvy.